Cuti Bersama 2021, Ini Dia Manfaat Cuti Karyawan Bagi Perusahaan

Manfaat Cuti , Foto: gobankingrates

Cuti bersama 2021 telah ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa bulan lagi tak terasa sudah masuk pergantian tahun. Tak bisa dipungkiri jika hari libur sangat dinanti-nanti bagi karyawan atau pegawai.

Beberapa perusahaan bahkan ada yang mendorong karyawan untuk mengambil cuti dengan pertimbangan sendiri. Sebab, hak cuti dinilai bukan hanya menguntungkan karyawan, tetapi juga menguntungkan perusahaan.

Cuti Bersama 2021: Manfaat Cuti yang Menguntungkan untuk Perusahaan

Ada beberapa manfaat cuti karyawan bagi perusahaan, yaitu:

Membuat Karyawan Lebih Produktif

Cuti sangat berguna menjaga kesehatan mental karyawannya. The Corporate Excecutive Board melakukan survei terhadap 50.000 karyawan di berbagai perusahaan dunia. Haslinya, karyawan yang merasakan work-life balance bekerja 21% lebih keras dibandingkan mereka yang merasakan kejenuhan tanpa kesempatan jeda.

Artinya, cuti dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan karena merasa bahagia. Sebab, karyawan yang stres, frustasi, atau depresi akan kesulitan mencapai target perusahaan. Selain itu, cuti juga membuat karyawan lebih baik saat ia harus kembali bekerja. Hal ini yang dapat meningkatkan kreativitas dan mengejar target yang perusahaan buat.

Menghemat Beban Biaya Kesehatan

Tekanan kerja yang berat selain berdampak pada kesehatan mental, juga mempengaruhi kondisi fisik karyawan. Berdasarkan studi dari jurnal PloS ONE. Karyawan yang mengalami tekanan pekerjaan tinggi memiliki resiko 67% mengalami serangan jantung. Selain itu, 38% memiliki resiko stroke dan juga hipertensi.

Stress dan depresi juga dapat menyebabkan obesitas, sakit kepala, hingga amnesia. Jika perusahaan memiliki sedikit karyawan yang memiliki gangguan kesehatan akibat stres dan frustasi, artinya perusahaan dapat memangkas beban biaya kesehatan karyawan dalam klain kesehatan.

Mengurangi Tindakan Curang Karyawan

Pemberian cuti dapat mencegah terjadinya behavioral red flags, yaitu karyawan terlihat sangat rajin bekerja sehingga menolak untuk mengambil hak cuti. Padahal, ia melakukan penyalahgunaan pekerjaan untuk memperkaya diri melalui pemanfaatan salah satu sumber daya aset perusahaan.

Karyawan yang melakukan behavioral red flags ini melakukan dengan cara memanipulasi sistem tertentu dalam perusahaan untuk menutupi perbuatannya. Sebab itu, cuti sangat bermanfaat untuk mengurangi kecurangan karyawan yang disembunyikannya.

(RDY)