Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Dampak Gunung Meletus Terhadap Keseimbangan Ekosistem
6 Februari 2025 10:49 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Letusan gunung berapi tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik di sekitar wilayah terdampak, tetapi juga memengaruhi keseimbangan ekosistem secara luas.
Dampak tersebut bisa bersifat merusak, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekologis. Artikel di bawah ini akan menjelaskan dampak gunung meletus terhadap keseimbangan ekosistem lebih rinci.
Dampak Gunung Meletus Terhadap Keseimbangan Ekosistem dari Sisi Negatif
Gunung meletus dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dalam berbagai aspek, mulai dari kerusakan lingkungan hingga hilangnya keanekaragaman hayati.
Merujuk Ensiklopedia Gunung Berapi Di Indonesia Seri II karya Majella Setyawan, berikut dampak gunung meletus terhadap keseimbangan ekosistem dari sisi negatif:
1. Kerusakan Habitat dan Kepunahan Spesies
Letusan gunung berapi menghasilkan aliran lava panas, awan panas, dan hujan abu yang dapat merusak hutan, sungai, dan ekosistem lainnya.
ADVERTISEMENT
Suhu tinggi dari lava dapat membakar vegetasi serta membunuh hewan yang tidak sempat melarikan diri. Beberapa spesies yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang drastis bisa mengalami kepunahan.
2. Pencemaran Udara dan Kesehatan Ekosistem
Gunung meletus melepaskan gas beracun seperti sulfur dioksida (SO₂), karbon dioksida (CO₂), dan hidrogen sulfida (H₂S) ke atmosfer. Gas-gas ini dapat menyebabkan:
3. Gangguan pada Siklus Air
Letusan gunung berapi dapat mengganggu sistem hidrologi suatu wilayah. Abu vulkanik yang menutupi sungai dan danau bisa mengurangi kualitas air dan menyebabkan sedimentasi yang berlebihan.
Selain itu, letusan juga bisa menciptakan lahar yang mengalir ke sungai, menghancurkan habitat air tawar dan mengganggu kehidupan organisme akuatik.
ADVERTISEMENT
4. Menyebabkan Perubahan Iklim Sementara
Erupsi besar dapat menyuntikkan partikel debu dan gas ke atmosfer dalam jumlah besar. Partikel ini bisa menghalangi sinar matahari dan menyebabkan penurunan suhu global sementara. Contohnya, letusan Gunung Tambora pada 1815 menyebabkan "tahun tanpa musim panas" di berbagai belahan dunia.
5. Merusak Ekosistem Pertanian
Tanah pertanian yang tertutup abu vulkanik akan kehilangan kesuburannya dalam jangka pendek. Tanaman bisa mati karena kekurangan sinar matahari atau tertutup abu yang tebal. Selain itu, air yang terkontaminasi abu vulkanik bisa merugikan sektor pertanian dan perikanan.
Dampak Gunung Meletus Terhadap Keseimbangan Ekosistem dari Sisi Positif
Berikut dampak positif letusan gunung berapi terhadap keseimbangan ekosistem yang dikutip dari buku Ensiklopedia Gunung Berapi Di Indonesia Seri III karangan Majella Setyawan.
ADVERTISEMENT
1. Menyuburkan Tanah
Abu vulkanik yang menutupi tanah mengandung mineral penting seperti kalium, fosfor, dan magnesium yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Oleh karena itu, banyak lahan di sekitar gunung berapi menjadi daerah pertanian yang subur setelah letusan.
2. Menciptakan Habitat Baru
Setelah letusan, daerah yang sebelumnya tertutup oleh lava akan berkembang menjadi ekosistem baru. Vegetasi pionir seperti lumut dan ganggang mulai tumbuh di atas lahan yang baru terbentuk dan menarik berbagai spesies hewan untuk datang serta berkembang biak.
3. Memicu Keanekaragaman Hayati
Dalam jangka panjang, letusan gunung berapi bisa menciptakan kondisi yang mendukung munculnya spesies baru. Proses suksesi ekologi memungkinkan tumbuhan dan hewan baru untuk menghuni daerah yang sebelumnya terdampak. Hal ini selanjutnya meningkatkan keanekaragaman hayati secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
4. Sumber Energi Geotermal
Gunung berapi yang masih aktif sering menjadi sumber energi geotermal yang berkelanjutan. Panas dari aktivitas vulkanik dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi, yang ramah lingkungan dan berkontribusi pada keseimbangan ekosistem global.
5. Membantu Pembentukan Pulau Baru
Erupsi vulkanik di dasar laut dapat menghasilkan pulau baru, seperti yang terjadi di Kepulauan Hawaii. Proses ini menciptakan habitat baru bagi spesies laut dan darat yang akhirnya berkembang di pulau tersebut.
(NDA)