Dampak Perjuangan yang dilakukan Pahlawan Kapitan Pattimura

Ilustrasi Kapitan Pattimura. Sumber: http://ditsmp.kemdikbud.go.id/

Kapitan Pattimura adalah pahlawan nasional yang lahir di Saparua, Maluku pada tanggal 8 Juni 1783 dan wafat pada tanggal 16 Desember 1817. Berikut ini kita akan menyimak sejarah perjuangan Kapitan Pattimura dan dampak perjuangannya.

Perjuangan Pahlawan Pattimura

Berikut ini adalah pemaparan mengenai sejarah perjuangan Kapitan Pattimura berdasarkan buku Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap oleh Mirnawati (2012: hlm 10).

Kapitan Pattimura terlahir dengan nama Thomas Matulessy. Ayahnya bernama Frans Matulessy dan ibunya bernama Fransina Silahoi. Pattimura memimpin rakyat Maluku melawan kekejaman dan penindasan yang dilakukan Belanda. Belanda menguasai perdagangan rempah di Kepulauan Maluku.

Pada tahun 1817, Thomas Matulessy sebagai Kapitan Pattimura memimpin rakyat Saparua melakukan perlawanan terhadap Belanda untuk mempertahankan daerah mereka. Dampak dari perjuangan tersebut, di bawah kepemimpinan Kapitan Pattimura, Benteng Duurstede berhasil direbut dari tangan Belanda. Semua tentara Belanda yang berada di benteng tersebut tewas, termasuk Residen Van den Berg.

Perjuangan rakyat Saparua belum berakhir. Belanda membalas kekalahan mereka dengan strategi baru. Dengan persenjataan modern, mereka mampu menyerang pasukan Pattimura. Pattimura berhasil ditangkap dan Benteng Duurstede berhasil dikuasai kembali oleh Belanda.

Pattimura kemudian dibawa ke Ambon. Belanda berusaha membujuk Pattimura untuk bekerja sama, namun Pattimura menolaknya sehingga dampaknya membuat Belanda marah dan memutuskan menghukum Pattimura.

Itulah pemaparan mengenai sejarah perjuangan Kapitan Pattimura beserta dampak perjuangan yang dilakukannya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan anda mengenai pahlawan Kapitan Pattimura dan perjuangannya.(IND)