Konten dari Pengguna

Desain Rumah Adat Bali yang Cantik dan Artistik

19 Februari 2021 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret salah satu bangunan khas bali. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Potret salah satu bangunan khas bali. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Rumah adat Bali tidak hanya dikenal dari desainnya yang tampak sangat cantik namun juga terkesan artistik dengan banyaknya ukiran-ukiran ataupun patung pada bangunannya. Dikutip dari laporan KumparanTravel (diakses pada 19 Februari 2021), rumah adat Bali memiliki karakteristik berupa adanya dua gapura candi yang sejajar.
ADVERTISEMENT
Disamping itu, arsitektur rumah adat Bali juga lebih banyak dipengaruhi oleh tradisi Hindu Bali ataupun unsur Jawa Kuno yang sering menggunakan bahan bangunan dari jerami pada bagian atap, ataupun bahan-bahan lain seperti bambu, kayu jati dan batu bata pada badan bangunannya.
Dalam proses pembangunannya, rumah adat Bali biasanya menganut aturan Lontar Hasta Kosali atau bisa juga disebut sebagai feng shui versi Bali. Jadi masyarakat Bali umumnya akan memperhatikan ke arah mana rumah itu akan dibangung agar mendatangkan hal-hal yang baik.

Unsur-Unsur Arsitektur Rumah Adat Bali

Adapun beberapa bagian arsitektur yang banyak ditemui dalam arsitektur rumah adat Bali adalah sebagai berikut:
Angkul-angkul. Bangunan satu ini tampak seperti gapura namun memiliki atap dan dilengkapi dengan adanya tangga, teras kecil serta pintu. Angkul-angkul bisa disebut sebagai pintu masuk pada rumah adat Bali
ADVERTISEMENT
Aling-aling. Bagian ini letaknya masih berada di depan rumah adat Bali. Fungsinya sendiri ialah sebagai pembatas antara angkul-angkul dengan tempat yang dianggap suci. Bentuknya tampak seperti balai-balai kecil untuk beristirahat, menerima tamu, ataupun mempersiapkan upacara adat.
Pura Keluarga. Bagian ini juga biasanya lebih dikenal dengan sebutan Pamerajaan yang berbentuk seperti pura kecil. Fungsinya sendiri ialah tempat sembayang atau tempat beribadah pemeluk Hindu.
Bale Dauh. Bale satu ini juga sering disebut sebegai bale tiang sanga, karena memiliki 9 tiang penyangga. Fungsi bangunan ini sendiri ialah untuk menerima tamu. Namun ada juga yang memanfaatkannya sebagai tempat tidur bagi remaja laki-laki.
Bale Gede lebih banyak digunakan sebagai tempat untuk upacara adat. Ruangan satu ini sendiri terbilang cukup besar dan bisa ditempati banyak orang.
ADVERTISEMENT
Bale Manten biasanya ditempati sebagai ruang kepala keluarga ataupun diperuntukan bagi anak gadis yang belum memiliki suami. Umumnya bangunan ini wajib menghadap ke arah utara dan dikelilingi dengan bali-bale lainnya.
Pawarengan merupakan sebutan bagi dapur. Letaknya sendiri umumnya berada di sebelah selatan rumah utama. Pawarengan sendiri biasanya terdiri dari dua bagian, yakni untuk tempat menyimpan makanan, dan teman untuk memasak.
Jineng. Bangunan ini sendiri berfungsi sebagai tempat khusus untuk menyimpan padi.
Itulah beberapa bagian dari arsitektur khas pulau dewaa yang perlu untuk kita ketahui untuk menambah wawasan tentang rumah adat Bali. Semoga ulasan tadi bermanfaat! (HAI)