Konten dari Pengguna

Efek Rumah Kaca dan Dampak Mirisnya Pada Agroekosistem

7 Desember 2020 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertanian, Foto: Dok. Good News From Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Pertanian, Foto: Dok. Good News From Indonesia
ADVERTISEMENT
Istilah efek rumah kaca memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Masalah lingkungan terbesar di dunia ini terjadi karena adanya kenaikan suhu atmosfer akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang menangkap panas matahari yang dipantulkan dari bumi.
ADVERTISEMENT
Melansir dari berbagai sumber gas yang menyebabkan timbulnya efek rumah kaca pun beragam, seperti Karbon Dioksida (CO2), Uap Air (H2O), Metana (CH4), Dinitrogen Oksida (N2O), Ozon (O3), serta Klorofluorokarbon (CFC). Jika jumlah partikel-partikel ini normal, maka akan berdampak baik pada kestabilan temperatur bumi.

Dampak Miris Efek Rumah Kaca pada Agroekosistem

Berdasarkan pemaparan yang dilakukan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sebuah badan internasional yang berfungsi untuk mengumpulkan serta memonitor informasi ilmiah tentang perubahan iklim di seluruh dunia, pihaknya mencatat 7,5 Giga ton karbon yang dibebaskan ke atmorfer pada tahun 2007. Ironinya jumlah hutan yang berperan sebagai penimbun karbon semakin menyusut jumlahnya karena pembebasan dan pembukaan hutan untuk pemukiman, industry dan juga pembangunan lainnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak yang ditimbulkan dari efek rumah kaca adalah pemanasan global. Pemanasan global memiliki dampak buruk bagi agroekosistem. Untuk diketahui, agroekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang terdapat di dalam lingkungan pertanian yang meruakan sistem alami setelah dibentuk oleh manusia. Tanaman dan hewan yang terdapat dalam agroekosistem ini sengaja diubah oleh manusia untuk menghasilkan pangan, pakan, serat, kayu bakar dan berbagai produk lainnya.
Pemanasan global yang terjadi akibat efek rumah kaca akan menimbulkan dampak miris terhadap produktivitas pertanian yang ada. Jika produktivitas pertanian terganggu, maka akan berdampak juga pada ketahanan pangan di suatu daerah. Oleh karea itu, untuk mengantisipasi dan menangani dampak dari pemanasan global terhadap pertanian ini diperlukan komitmen dan kerja nyata dari seluruh pemangku kepentingan masyarakat. Yuk, mulai jaga bumi kita!
ADVERTISEMENT
(RYFA)