Fakta Menarik Salahudin Al Ayubbi yang Perlu Diketahui

Fakta Salahudin Al Ayubbi, sumber foto: JMMI ITS

Salahudin Al Ayubbi merupakan seorang tentara Islam yang memiliki andil besar dalam perebutan kembali kota suci pasca ditakhlukkan oleh tentara Perang Salib. Salahudin yang pada masa itu memegang posisi sebagai jenderal dan panglima perang berhasil merebut Yerusalem menurut kaidah islam murni dan tertinggi. Hal ini karena tidak ada pertumpahan darah dan penakhlukkan kota suci tersebut berlangsung baik sesuai dengan ajaran Al-Qur’an.

Hingga kini, Salahudin menjadi sosok yang dikagumi oleh para muslimin karena kepiawaiannya dalam menjadi tentara islam. Namun, selain menjadi penakhluk kota Yerusalem, ada banyak fakta menarik yang dimiliki oleh Salahudin Al Ayubbi. B

Fakta Menarik Salahuddin al Ayubbi

Dari buku Shalahuddin Al-Ayyubi, Muhammad Ash-Shayim (2003:71) dituliskan beberapa fakta menarik dari Sahabat Nabi Muhammad SAW ini, di antaranya adalah bersahabat dengan Raja Inggris.

Suatu hari, Richard the Lion Heart memimpin sendiri pasukannya untuk berperang melawan pasukan muslim. Tidak tanggung-tanggung, Raja tersebut memimpin langsung pasukan berkuda elit dan mempersiapkan diri secara maksimal. Hingga suatu ketika ia nampak sangat kelelahan, bahkan kudanya pun tidak bisa diajak bermanuver.

Mengetahui hal tersebut, Salahudin Al Ayubbi bukannya memanfaatkan kelemahan Richard. Sebaliknya, ia justru mengirimkan dua ekor kuda yang gagah untuk ditunggangi oleh Richard. Melihat kebaikan Salahudin, Richard pun kagum dan memutuskan untuk bersahabat dengan pemimpin tentara Islam tersebut.

Sabar dan Tidak Mudah Marah

Sahaludin juga dikenal sebagai sosok yang sangat sabar dan tidak mudah marah dalam menghadapi berbagai situasi. Pernah suatu hari, seorang lelaki mendatangi salahudin dan mengadukan perilaku buruk keponakannya. Bukannya marah, ia langsung memanggil keponakannya tersebut dan meminta penjelasan jujur darinya.

Tidak Memiliki Harta Ketika Mati

Salahudin Al Ayubbi meninggal tanpa meninggalkan sedikit pun harta. Hal ini bukan karena ia jatuh miskin, namun karena seluruh hartanya memang telah disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Tujuh abad kemudian, seorang kaisar dari Jerman memberikan sarkofagus marmer untuk ditempatkan di atas makam Salahudin. Kaisar tersebut tidak menempatkan sarkofagus di dalam makam dengan alasan untuk menghormati keinginan Salahudin yang tidak ingin jasadnya diganggu.