Konten dari Pengguna

Food Gathering: Pengertian dan Perbedaannya dengan Food Producing

16 November 2021 8:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Food Gathering Adalah Pengumpulan Makanan, Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Food Gathering Adalah Pengumpulan Makanan, Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Masyarakat prasejarah mengalami fase food gathering dan food producing. Fase food gathering adalah masa di mana manusia purba bertahan hidup dengan berburu untuk mengumpulkan makanan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dilansir dari Ensiklopedia Zaman Prasejarah, Etty Sugiarti, S.Pd. & ‎Alfrida, (2020:35), fase food producing adalah masa di mana manusia purba bertahan hidup dengan memproduksi makanan lewat cara beternak dan bercocok tanam.

Food Gathering adalah Pengumpulan Makanan

Food Gathering Adalah Pengumpulan Makanan, Foto: Pixabay
Food gathering terjadi pada zaman paleolitikum dan mesolitikum. Saat itu, kehidupan manusia purba masih sangat bergantung pada alam sekitar.
Karena hal itulah, manusia purba hidup dengan cara nomaden alias berpindah-pindah, demi mengikuti tempat yang menyediakan cukup banyak air dan bahan makanan.
Mereka umumnya hidup di dekat sungai atau danau, di mana hewan buruan mereka mencari minum. Hewan yang diburu kala itu umumnya adalah kerbau, babi, ikan, banteng, rusa, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Perburuan dilakukan oleh sekelompok kecil laki-laki. Kemudian hasilnya akan dibagikan kepada seluruh keluarga mereka.
Hampir semua alat yang digunakan pada masa ini masih berbentuk sangat sederhana. Untuk menangkap hewan buruan, manusia purba menggunakan alat-alat yang berasal dari tulang hewan dan kayu, memasang jebakan, dan menggiring hewan ke jurang yang terjal.
Selain itu, mereka juga mengumpulkan bahan makanan lainnya, seperti: sayur-mayur, biji-bijian, buah-buahan, dan dedaunan.
Setelah berhasil membunuh hewan yang diburu dan mengumpulkan bahan makanan lainnya, mereka akan membawa semua itu pulang untuk diramu oleh perempuan.

Food Producing adalah Produksi Makanan

Semakin cerdas, manusia purba mengalami transisi dari fase food gathering ke food producing.
Perubahan ini terjadi pada zaman neolitikum. Disebut sebagai Revolusi Neolitik, di fase inilah terjadi revolusi besar-besaran di dalam peradaban manusia. Terjadi perubahan yang mendalam dan meluas di dalam kehidupan seluruh manusia.
ADVERTISEMENT
Pada fase food producing, manusia purba mulai bisa memproduksi makanan sendiri dengan beternak dan bercocok tanam. Maka dari itu, mereka mulai meninggalkan hidup nomaden dan membangun rumah masing-masing untuk menetap di suatu kawasan dalam jangka waktu yang lama.
Awalnya, mereka masih semi nomaden berdasarkan kondisi kesuburan tanah. Jika tanah suatu kawasan dianggap tidak subur lagi, maka mereka akan pindah untuk mencari lahan baru.
Tanaman yang dibiakkan pada masa itu antara lain: sukun, ubi, gandum, padi pisang, kedelai, dan aneka buah-buahan.
Mereka juga mengenal teknik penjinakkan hewan dan pertukaran barang (barter). Adapun hewan yang dijinakkan untuk dipelihara adalah kuda, kerbau, anjing, babi, dan aneka jenis unggas.
Manusia prasejarah sering menukar hasil cocok tanam mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Food Gathering dan Food Producing

Food gathering adalah pengumpulan makanan secara mentah untuk diramu di rumah. Sedangkan food producing adalah kegiatan produksi makanan yang dapat dilakukan di tempat tinggal saja.
Tidak seperti food gathering yang memerlukan pemburuan, food producing membutuhkan teknik produksi dan pemeliharaan yang tepat.
Food producing lebih aman daripada food gathering, karena tidak berisiko bertemu hewan berbahaya.
Jadi, food gathering adalah fase pengumpulan makanan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (BRP)