Fungsi Trigonometri dan Penerapannya Mulai dari Ilmu Astronomi hingga Geografi

Fungsi Trigonometri, Foto: Dok. Elevaniablog

Fungsi trigonometri bukanlah hal yang asing didengar oleh kita. Trigonometri sendiri sangat kental dengan perhitungan matematika yang cukup rumit.

Dikenal dengan deretan rumus yang beragam, trigonometri bukanlah hanya sekadar rumus perhitungan semata, melainkan dapat digunakan sebagai alat bantu ukur dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang.

Bagaimana jadinya ya, jika rumus fungsi trigonometri diterapkan dan difungsikan dalam kehidupan sehari-hari? Simak penjelasannya di bawah ini!

Fungsi Trigonometri Pada Ilmu Astronomi

Trigonometri memiliki peran yang cukup besar dalam ilmu astronomi, karena ukuran benda-benda langit tidak mungkin diukur menggunakan alat ukur biasa, melainkan dengan menggunakan skala-skala dan sudut-sudut, sehingga dapat diestimasi ukurannya secara akurat.

Rumus trigonometri sudut ganda digunakan untuk nilai-nilai ukuran sisi akibat sudut-sudut yang tidak istimewa. Meskipun penggunaan kalkulator diijinkan dalam riset ini, namun kalkulator tidak mampu menangani kasus numeris yang membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi. Dalam beberapa kasus numeris, perlakuan tanpa pembulatan adalah metode terbaik.

Fungsi Trigonometri dalam Ilmu Teknik Sipil

Trigonometri juga sangat erat kaitannya dengan pekerjaan seorang surveyor (ahli ilmu ukur tanah). Pengukuran tanah adalah suatu cabang ilmu alam untuk menentukan posisi ruang dimensi tiga dari suatu tempat yang ada di permukaan bumi.

Hasil pengukuran tanah yang diperoleh antara lain digunakan untuk membuat peta topografi dari bumi untuk menentukan luas wilayah suatu daerah. Dalam sistem undang-undang agraria saat ini, koordinat batas negara adalah suatu hal yang sangat penting agar batas negara tidak bergeser, seperti yang sering diangkat di media.

Para engineer, khususnya ahli geodesi, sangat bergantung pada seorang surveyor. Ketika seorang insinyur membuat perencanaan pembangunan suatu proyek, seperti pembangunan jalan raya, jembatan, bendungan, gedung bertingkat, peran surveyor sangat diperlukan.

Seorang surveyor harus mempersiapkan untuk input data mengenai permukaan bumi dan tanah, setelah itu data diinput pada suatu sistem informasi yang diberi nama GIS (Geographical Information System).

Tidak jarang pengamatan untuk menghitung kemiringan jalan raya, rel kereta api, dan jembatan. Keahlian trigonometri dari seorang surveyor sangat mempermudah pekerjaannya sehingga tak perlu terjun langsung ke medan-medan yang cukup sulit.

Fungsi Trigonometri dalam Ilmu Geografi dan Navigasi

Tabel trigonometri sudah ada lebih dari dua ribu tahun yang lalu untuk perhitungan dalam astronomi. Bintang-bintang dianggap sebagai bola kristal dengan ukuran yang besar. Pada saat itu hanya ada tujuh planet yang diakui, yakni Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, bulan, dan matahari.

Mereka adalah planet-planet yang diberi nama hari-hari dalam seminggu. Dahulu, Bumi belum dianggap sebagai sebuah planet karena dianggap sebagai pusat alam semesta, dan planet-planet luar tidak lagi ditemukan.

Jenis trigonometri yang diperlukan untuk memahami posisi pada rotasi disebut trigonometri bola. Trigonometri bola jarang diajarkan sekarang karena tugasnya telah diambil alih oleh aljabar linear. Meskipun demikian, satu aplikasi dari trigonometri adalah astronomi. Seperti bumi juga bola, trigonometri digunakan dalam geografi dan navigasi.

Ptolemy (100-178) menggunakan trigonometri pada geografi dan menggunakan tabel trigonometri dalam karya-karyanya. Columbus membawa salinan dari Regiomontanus ‘Ephemerides Astronomicae' pada perjalanan dunia Baru dan menggunakannya sebagai keuntungan yang akan ia peroleh.

Itulah fungsi trigonometri dalam penerapannya dalam ilmu astronomi hingga geografi. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

(RDY)