Google Translate Terjemahkan Bahasa Isyarat Menggunakan Artificial Intelligence

Konten dari Pengguna
26 Oktober 2020 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Google Translate Foto: BBC
zoom-in-whitePerbesar
Google Translate Foto: BBC
ADVERTISEMENT
Google translate mampu menerjemahkan bahasa isyarat ke dalam teks atau ucapan. Awal tahun kemarin, Google mengklaim telah berhasil mengembangkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
ADVERTISEMENT
Melansir dari Ubergizmo, perangkat lunak yang dibuat Google secara teori memungkinkan orang yang memiliki masalah bicara (Tuna Rungu) bisa berkomunikasi dengan orang lain yang tidak mengerti bahasa isyarat.
Cara menerjemahkan bahasa isyarat menjadi teks atau ucapan yakni melibatkan kamera yang ada di smartphone. Nantinya, kamera smartphone yang terkoneksi dengan terjemahan Google akan melacak gerakan tangan dan menafsirkannya. Menarik ya?

Rencana Google Kembangkan Bahasa Isyarat di Google Translate

Saat ini pengembangan AI yang dilakukan oleh Google terhadap bahasa isyarat tidak lepas dari keberadaan smartphone. Keberadan smartphone juga akan membuat AI bisa dibawa ke mana saja.
Meskipun sudah bisa menerjemahkan bahasa isyarat, namun ternyata Google merasa teknologi tersebut masih butuh penyempurnaan.
ADVERTISEMENT
Melansir The Inquirer, Google menggunakan serangkaian alogaritma agar smartphone mampu menginterpretasikan bahasa isyarat menggunakan kamera. Interpretasi bahasa isyarat menggunakan kombinasi detektor telapak tangan yang dikenal sebagai BlazePalm.
Uniknya, AI yang dibuat Google memanfaatkan 21 titik di telapak tangan untuk mengartikan setiap bahasa isyarat menjadi sebuah teks atau ucapan. Komunitas tuna rungu menyambut temuan Google ini.
Namun, mereka ragu apakah perangkat lunak itu benar-benar mampu menerjemahkan bahasa isyarat yang kompleks. Komunitas tuna rungu menyatakan bahasa isyarat sama dengan bahasa lisan.
Sehingga AI yang dibuat oleh Google tidak berguna jika gagal menerjemahkan komunikasi secara keseluruhan, seperti ekspresi wajah serta kecepatan penandatanganan bisa saja terlewat.
Sementara itu selain Google dengan Google Translate, teknologi yang sama juga dibuat oleh Microsoft. Beberapa perusahaan swasta lain juga terus bereksperimen untuk menyempurnakan teknologi komunikasi verbal dengan non verbal yang dibutuhkan oleh Tuna Rungu.(RN)
ADVERTISEMENT