Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gotong Royong Mencerminkan Sila Pancasila ke Berapa? Ini Jawabannya!
14 Januari 2022 9:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sila Kelima Pancasila Tentang Gotong Royong
Jika kita bicara mengenai gotong royong yang berkembang di masyarakat Indonesia, perilaku tersebut merupakan salah satu bentuk pengamalan dari sila di dalam Pancasila. Tepatnya sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Ani Sri Rahayu) (2017: 19) nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia didasari oleh sila Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, serta kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Dalam sila kelima tersebut terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka dari itu, dalam sila kelima terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan, yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa, dan negaranya, serta manusia dengan tuhannya.
ADVERTISEMENT
Sila kelima disimbolkan dengan padi dan kapas. Maknanya adalah kemakmuran dan kesejahteraan. Sedangkan menurut Ir. Soekarno, gotong royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang disebut dengan satu karyo, satu gawe. Selain gotong royong ada beberapa perilaku yang merupakan contoh pengamalan dari sila kelima yaitu:
Itulah sila kelima Pancasila dan contoh pengamalannya yaitu gotong royong yang mencerminkan sila kelima. (WWN)