Hak Asasi Manusia: 3 Jenis dan Contoh Sederhananya!

Ilustrasi Hak Asasi Manusia, sumber: Unsplash

Hak asasi manusia biasanya dipelajari dalam materi PPKN. Setiap manusia mempunyai hak yang melekat dalam dirinya. Bisa dikatakan bahwa hak asasi manusia atau HAM adalah konsep hukum dan normatif yang menyertai seseorang. Sifatnya adalah universal dan tidak bisa dicabut oleh siapa pun prinsipnya.

Dalam hak asasi manusia, ada beberapa jenis dan contohnya di dalamnya menurut buku Hak Asasi Manusia: Filosofi, Teori & Instrumen Dasar (2018: 76) oleh Muhammad Ashri.

Jenis Hak Asasi Manusia: Hak Positif-Negatif dan Aktif-Pasif

Dalam HAM, hak dibedakan menjadi positif dan negatif. Hak negatif memiliki kewajiban yang setara bagi orang lain untuk tidak melakukan sesuatu. Contohnya adalah hak atas hidup, hak atas kesehatan, hak atas keamanan, hati nurani, beragama, dan lain sebagainya. Sementara hak yang positif adalah hak yang memberikan akibat terhadap orang lain.

Contohnya adalah hak atas pendidikan, hak atas layanan kesehatan, hak atas pekerjaan yang layak, dan lain sebagainya. Secara sekilas kedua hak ini tidak bisa dibedakan secara tajam. Namun, hak negatif terdiri dari hak aktif beserta hak pasif di dalamnya.

Hak Individual dan Sosial

Jenis yang kedua adalah hak individual dan hak sosial. Hak yang pertama adalah hak yang dimiliki oleh setiap orang terhadap negara. Dengan kata lain, negara tidak boleh menghindari seseorang dalam mewujudkan hak tersebut. Contoh sederhananya, hak dalam memilih dan menganut agama, hak dalam memiliki serikat, dan lain sebagainya.

Sementara hak sosial atau hak yang dimiliki oleh setiap orang sebagai anggota masyarakat merupakan jenis lainnya. Contohnya bisa terlihat dari hak atas pendidikan, hak atas pekerjaan, dan hak atas layanan kesehatan.

Hak Absolut

Hak absolut adalah hak yang tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun sehingga bisa digunakan di mana saja dan kapan pun. Hak ini tampak akur dengan hak lainnya. Contoh sederhananya adalah hak atas kehidupan yang sangat penting. Akan tetapi itu bukan hak absolut.

Hak akan dianggap absolut jika hak tersebut negatif atau pasif. Contohnya hak untuk tidak diperlakukan dengan semena-mena, hak untuk tidak diperlakukan dengan kejam, dan lain sebagainya.(ANG)