Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Hal-hal yang Menyebabkan Mandi Wajib dan Tata Caranya
7 Maret 2025 11:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam Islam, mandi wajib atau mandi junub adalah proses bersuci dengan membasahi seluruh tubuh menggunakan air untuk menghilangkan hadas besar.
ADVERTISEMENT
Jadi, jika seseorang dalam keadaan berhadas besar, ia perlu mandi wajib terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah seperti salat, puasa, atau membaca Al-Qur'an.
Hadas besar ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, baik yang terjadi secara alami maupun akibat dari perbuatan tertentu. Simak terus uraian ini untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan mandi wajib.
Hal-hal yang Menyebabkan Mandi Wajib
Berdasarkan infromasi yang dituliskan dalam buku Ritual Bersuci Rasulullah SAW Menurut 4 Mazhab (Mandi-Wudhu-Tayamum) karya Isnan Ansory, berikut hal-hal yang menyebabkan seseorang perlu mandi wajib.
1. Keluarnya Mani dengan Sengaja atau Tak Sengaja
Jika seseorang mengeluarkan mani, baik karena mimpi basah, hubungan suami istri, atau sebab lainnya, ia wajib mandi junub. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, yang artinya: "Air (mandi) itu karena air (mani)." (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, jika cairan yang keluar bukan mani, tetapi madzi (cairan bening karena rangsangan) atau wadi (cairan setelah buang air kecil), ia cukup dengan berwudu dan tak perlu mandi wajib.
2. Berhubungan Suami Istri (Jima')
Ketika suami dan istri melakukan hubungan intim, mereka wajib mandi besar meskipun tidak sampai mengeluarkan mani. Hal ini sesuai dengan hadis, yang artinya: "Jika dua kemaluan telah bertemu, maka wajib mandi meskipun tidak keluar mani." (HR. Muslim)
3. Haid (Menstruasi)
Seorang wanita yang telah selesai masa haidnya wajib mandi wajib sebelum menjalankan ibadah seperti salat dan puasa. Dalilnya terdapat dalam Al-Qur’an, yang artinya:
"Dan janganlah kamu mendekati mereka (istri-istrimu) sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, datangilah mereka sesuai yang diperintahkan Allah padamu." (QS. Al-Baqarah: 222)
ADVERTISEMENT
4. Nifas (Darah Pasca Melahirkan)
Wanita yang mengalami nifas juga wajib mandi setelah darahnya berhenti. Nifas biasanya berlangsung selama 40 hari setelah melahirkan, tetapi bisa lebih cepat atau lebih lama tergantung kondisi tubuh wanita.
5. Melahirkan atau Keguguran
Wanita yang baru melahirkan, baik secara normal maupun caesar, wajib mandi besar. Begitu pula jika mengalami keguguran, karena dalam Islam, keguguran juga dianggap sebagai bagian dari persalinan.
6. Meninggal Dunia (Selain Syahid)
Orang yang meninggal dunia wajib dimandikan sebelum dikafani dan disalatkan, kecuali bagi mereka yang mati syahid di medan perang.
Tata Cara Mandi Wajib yang Benar
Agar mandi wajib sah dan sesuai tuntunan Islam, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan. Berikut langkah-langkahnya yang dikutip dari buku Ritual Bersuci Rasulullah SAW Menurut 4 Mazhab (Mandi-Wudhu-Tayamum) karya Isnan Ansory.
ADVERTISEMENT
1. Niat Mandi Wajib
Niat adalah hal yang utama dalam ibadah, termasuk dalam mandi wajib. Niat ini cukup diucapkan dalam hati, tetapi boleh juga dilafalkan. Berikut bacaannya:
"Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari lillahi ta’ala."
Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta’ala.
2. Membasuh Tangan dan Membersihkan Bagian Tubuh yang Kotor
Disunahkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan membersihkan area tubuh yang kotor, seperti kemaluan dan kotoran lain yang menempel.
3. Berwudu Sebelum Mandi
Mandi wajib yang sempurna sebaiknya diawali dengan wudu, seperti wudu sebelum salat.
4. Menyiram Seluruh Tubuh dengan Air
Pastikan seluruh bagian tubuh terkena air, termasuk sela-sela jari, lipatan kulit, rambut, dan bagian sulit lainnya.
5. Mengutamakan Bagian Kanan
Dalam Islam, segala sesuatu yang baik dianjurkan untuk didahulukan dengan bagian kanan, termasuk dalam mandi wajib.
6. Menggosok Tubuh
Meskipun tidak wajib, menggosok tubuh saat mandi junub dianjurkan agar kebersihan lebih maksimal.
ADVERTISEMENT
7. Membasuh Kaki di Akhir Mandi
Sebagian ulama menyunahkan mencuci kaki di akhir mandi jika sebelumnya sudah berwudu.
(NDA)