Hari Pendidikan Nasional Diadopsi Dari Tanggal Kelahiran Ki Hajar Dewantara

Konten dari Pengguna
30 November 2020 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ki Hajar Dewantara dan Slogan Pendidikan yang dikemukakannya. Sumber: Ceknricek.com
zoom-in-whitePerbesar
Ki Hajar Dewantara dan Slogan Pendidikan yang dikemukakannya. Sumber: Ceknricek.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, ternyata diambil dari tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara lho! Seperti yang telah kita ketahui, Ki Hajar Dewantara merupakan sosok sentral yang sering disebut-sebut dalam dunia pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ki Hajar Dewantara atau yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat sendiri merupakan tokoh pendidikan yang dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Beliau lahir di Pakualaman, pada 2 Mei 1889 silam. Selama hidupnya, Beliau adalah sosok berjasa yang telah memperjuangkan hak-hak pendidikan pada masa penjajahan Belanda. Beliau bahkan tak gentar untuk melawan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda tersebut.
Salah satu jasa Bapak Pendidikan Nasional yang banyak dikenal oleh banyak orang yakni berhasil mendirikan Taman Siswa untuk para pribumi agar dapat mengeyam pendidikan serupa dengan bangsawan pada masa itu. Seperti yang sudah kita tahu, pada masa penjajahan dulu, pendidikan merupakan salah satu hal yang bernilai mahal. Dimana hanya orang-orang terpandang dan kaum bangsawan saja yang bisa mendapatkannya.
ADVERTISEMENT

Hari Pendidikan Nasional Diambil Dari Tanggal Lahir Ki Hajar Dewantara

Menurut beberapa sumber sejarah, pengambilan tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara pada 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional tersebut dicetuskan oleh Muhammad Yamin pada tahun 1954.
Sosok yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan, yakni Muhammad Yamin dikatakan memberikan usulan tersebut kepada Bung Karno sebagai apresiasi atau penghormatan terhadap jasa-jasa besar Ki Hajar Dewantara yang telah memajukan pendidikan nasional. Kemudian usulan tersebutpun disahkan secara resmi melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959 terhitung tanggal 28 November 1959.
Selain menjadikan kelahiran Ki Hajar Dewantara sebagai Hari Pendidikan Nasional, semboyan yang sering diutarakan oleh Beliau juga dijadikan sebagai slogan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia. Adapun semboyan tersebut berbunyi “Tut Wuri Handayani” atau lengkapnya “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” yang berarti “Jika kita di depan harus bisa menjadi tauladan, jika di tengah bisa membangkitkan semangat, dan jika dibelakang bisa memberikan dorongan moral dan semangat kerja”.
ADVERTISEMENT
Sebagai pemuda Indonesia yang kini bisa mengenyam pendidikan dengan mudah, kita harus senantiasa mengenang Hari Pendidikan Nasional sebagai bentuk apresiasi untuk jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan pendidikan di masa lampau. Selain itu, kita juga harus senantiasa belajar dengan semangat untuk meneruskan perjuangan para pahlawan tersebut. (HAI)