Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Hari Raya Galungan dan Tradisi Sembahyang Galungan di Bali
11 November 2021 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Raya Galungan adalah perayaan besar bagi umat Hindu di Bali yang biasanya diisi dengan kegiatan sembahyang Galungan. Galungan biasanya dirayakan setiap 210 hari sekali dan dihitung berdasarkan wuku.
ADVERTISEMENT
Sembahyang Galungan dilaksanakan sebagai salah satu cara merayakan Galungan yang merupakan perayaan kemenangan kebaikan (dharma) atas ketidak baikan (adharma). Di Bali, biasanya prosesi dan tradisi perayaan ini sudah dimulai sejak di hari ke-35 sebelum Galungan dengan mengirimkan rangkaian doa yang dinamakan dengan tumpek pengatag.
Hari Raya Galungan dan Tradisi Sembahyang Galungan
Hari Raya Galungan bisa dipastikan selalu jatuh di hari Rabu. Pada saat perayaan tersebut tiba, umat Hindu Bali akan mulai melakukan sembahyang Galungan di pura-pura milik desa mulai dari pukul 07.00 pagi. Biasanya, mereka sudah menentukan terlebih dahulu untuk berkunjung ke pura apa dan di mana.
Setelah usai bersembahyang, mereka melanjutkan perjalanan ke beberapa pura lain yang dimiliki oleh desa tempat mereka tinggal. Setiap desa adat di Bali mempunyai tiga pura utama. Pura kelahiran atau penciptaan, pura kehidupan atau pemeliharaan, dan pura kematian atau penghancuran.
ADVERTISEMENT
Pura yang umum untuk dikunjungi ada 3, yaitu Pura Desa, Pura Puseh, dan Pura Dalem. Pura Desa merupakan pura untuk pemujaan Dewa Brahma. Sementara Pusa Puseh adalah tempat pemujaan Dewa Wisnu. Kemudian Pura Dalem adalah tempat memuja Dewa Siwa.
Melansir dari buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia, Fitri Haryani Nasution, 2019, setelah selesai melakukan sembahyang Galungan di pura, mereka akan kembali ke rumah masing-masing untuk lanjut bersembahyang di tempat suci yang mereka miliki.
Selain itu, biasanya Galungan dimanfaatkan sebagai hari untuk saling berkunjung ke rumah saudara dan ke beberapa tempat wisata. Satu hari setelah Galungan biasanya akan ada banyak upacara keagamaan di beberapa pura besar di Bali .
ADVERTISEMENT
Kemudian, perayaan hari besar umat Hindu akan berlanjut hingga hari ke-10 yaitu Hari Raya Kuningan. Hari tersebut selalu jatuh di hari Sabtu. Jika Galungan dikenal sebagai hari para dewa turun untuk merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan bersama umatnya, maka saat Kuningan para umat akan mengembalikan mereka ke alamnya. (DNR)