Konten dari Pengguna

Hikmah Dari Kisah Ashabul Kahfi

18 Januari 2021 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi Pemuda Ashabul Kahfi yang Tertidur Ratusan Tahun. Sumber: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Pemuda Ashabul Kahfi yang Tertidur Ratusan Tahun. Sumber: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Kisah Ashabul Kahfi sering diceritakan dalam sejarah agama Islam. Kisah unik satu ini tertulis dalam Alquran surat Al Kahfi. Di mana membahas 7 pemuda yang tertidur dalam gua selama 300 tahun. Kisah ini terjadi sebelum zaman Nabi Muhammad Saw. Para pemuda melarikan diri ke dalam gua dari kekajaman Raja Dikyanus.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu Dikyanus adalah seorang raja Romawi yang mepercayai berhala sebagai tuhannya. Ia diketahui akan menghukum mati warganya yang tidak sejalan dengannya.
Al Kahfi sendiri merupakan sebuah gua yang ada di gunung. Dalam suratnya Allah menjelaskan bahwa Ashabul Kahfi merupakan pemuda yang lari untuk menyelamatkan diri dari keimanannya.
Saat itu kaumnya sedang diuji imannya dengan kesyirikan yaitu menyekutukan Allah dan mereka tidak percaya adanya hari kebangkitan. Mereka tidak mau ikut dalam kesyirikan tersebut kemudian mengasingkan diri ke dalam sebuah gua.
Kuasa Allah sungguh besar, para pemuda itu selalu memanjaatkan doa ditambah usaha agar terhindar dari fitnah. Allah pun memberikan jalan dan tempat persembunyian yang sangat aman. Dalam Surat Al Kahfi Ayat 13 yang artinya
ADVERTISEMENT
Iman yang kuat dan keteguhan hati mereka lah yang patut dicontoh. Mereka hanya menyadarkan segala cobaan dan kesusahan kepada Allah SWT. Mereka percaya hanya Sang Pencipta lah sebagai satu-satunya tempat berlindung.
Padahal saat itu mereka semua masih tergolong dalam usia yang muda. Bisa jadi mereka akan terpengaruh oleh orang yang lebih tua darinya.

Kisah Ashabul Kahfi Mereka Tidak Makan Sekaligus Minum Ratusan Tahun

Saat itu para kaum yang lain meminta pembuktian bahwa apa yang mereka adalah ilah dan ibadah yang mereka lakukan adalah suatu yang benar. Para pemuda memberikan pembuktian tetapi mereka tidak mampu membantah.
Ketika mereka merasa tersudutkan dan tidak mampu untuk menjawabnya, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah kekerasan. Dari situ Allah memerintahkan ketika dalam kondisi yang darurat seseorang dikecam karena agamanya, maka dianjurkan untuk melakukan pengasingan diri.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allâh, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Rabbmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu“. [Al-Kahfi/18:16]
Allah telah menjanjikan kepada umat-Nya untuk mempermudah urusan mereka dengan petunjuk yang lurus. Pada kisah tersebut Allah benar-benar menjaga agama dan fisik mereka, serta menjadikannya sebagai tanda-tanda kekuasaanNya di hadapan makhluk.
Saat para pemuda itu terbangun mereka saling bertanya berapa lama mereka tertidur. Semua mengira hanya menghabiskan waktu tertidur selama sehari saja. Namun, ternyata mereka tertidur selama ratusan tahun tanpa ada perubahan fisik satu pun.
ADVERTISEMENT
Atas izin Allah, setelah dibangkitkan mereka langsung membeli makanan yang mereka butuhkan saat itu. Semua itu benar-benar kuasa Allah yang diluar akal.
Sobat, kisah Ashabul Kahfi menjadi salah satu contoh suri tauladan yang bisa diambil hikmahnya. Kita sebagai umat muslim harus senantiasa mementingkan agama dari apa pun, percaya bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penolong, dan bersikap tawakal kepada Allah penting dilakukan saat ada masalah. (AG)