Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Iman Kepada Qada dan Qadar yang Sering Disebut dengan Takdir
13 Januari 2022 9:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, kita mengenal yang namanya rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Iman atau keimanan adalah percaya pada Allah SWT yang telah menetapkan semuanya. Salah satu rukun iman yang wajib kita imani adalah iman kepada qada dan qadar. Dalam pengertiannya, qada dan qadar sering disebut takdir.
ADVERTISEMENT
Pengertian Qada dan Qadar
Dikutip dari buku Qada dan Qadar, Ibnu Qayyim al-Jauzoyyah (2016) qada dapat diartikan sebagai ketetapan, ketentuan, ukuran dan takaran. Qada juga bisa dimaknai sebagai takdir atau ketetapan yang telah tertulis di lauh al-mahfuz sejak zaman azali. Ketetapan dan ketentuan ini sudah diatur oleh Allah SWT sebelum menciptakan semesta.
Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surat Al-Hadid ayat 22 yang artinya; “Tiadalah sesuatu bencana yang menimpa bumi dan pada dirimu sekalian, melainkan sudah tersurat dalam kitab (lauh al-mahfuz) dahulu sebelum kejadiannya.” (QS. Al-Hadid: 22)
Dari firman tersebut dapat kita ketahui bahwa setiap takdir yang dimiliki oleh seseorang dari bayi sampai dia meninggal dunia sudah tertulis dengan jelas dan sudah ditentukan oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk qadar dapat diartikan sebagai ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang sudah diwujudkan. Secara istilah qadar atau takdir adalah ketetapan atau keputusan Allah SWT yang memiliki Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya baik berupa takdir yang baik atau yang buruk.
Cara Mengimani Qada dan Qadar
Berikut adalah beberapa cara yang menunjukkan bahwa kita beriman kepada qada dan qadar:
ADVERTISEMENT
Dari ulasan tentang qada dan qadar sering disebut dengan takdir, setiap umat muslim wajib meyakini dan mengimaninya. (WWN)