Konten dari Pengguna

Indische Partij dan Sejarahnya Bisa Disimak di Sini!

14 Desember 2020 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tokoh pendiri Indische Partij
zoom-in-whitePerbesar
Tokoh pendiri Indische Partij
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indische Partij didirikan tepat di hari Natal, 108 tahun yang lalu, yakni tepatnya pada 25 desember 1912.
ADVERTISEMENT
Sebagai partai politik pertama di Hindia Belanda, Indische Partij didirikan oleh Tiga Serangkai, yakni Tjipto Mangoenkoesoemo, Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara), dan Danurdirja Setiabudhi (Ernest Douwes Dekker).

Indische Partij dan Sejarahnya

Indische Partij berasal dari golongan Indo yang makmur dan merupakan satu-satunya organisasi pergerakan yang secara terang-terangan bergerak di bidang politik dan ingin mencapai Indonesia merdeka.
Indische Partij berhasil membuat 30 cabang dengan 730 anggota di tahun pertama berdirinya. Anggotanya terus bertambah hingga mencapai 6000 orang.
Indische Partij memiliki Anggaran Dasar yang menyebutkan kalau mereka perlu membangun patriotisme bangsa Hindia ke tanah air, membuat kerjasama untuk meningkatkan ketertiban negara dan mempersiapkan kehidupan rakyat setelah merdeka.
Hal ini menjadi suatu ancaman bagi pemerintah kolonial Belanda, sehingga pemerintah kolonial menyatakan bahwa Indische Partij adalah organisasi yang terlarang dan berbahaya di tahun 1913.
ADVERTISEMENT
Tiga serangkai pendiri Indische Partij pun segera diasingkan ke tempat yang berbeda, sebelum akhirnya mereka bertiga dibuang ke Belanda.
Namun, pengasingan Tiga Serangkai ini rupanya tak hanya berdampak di Hindia Belanda, namun juga di Belanda. Keadaan di Hindia Belanda membuat rakyat Bumiputera terus memperjuangkan hak yang seharusnya mereka miliki.
Di Belanda sendiri, perdebatan politik pun terjadi di golongan Dewan Perwakilan Rakyat Belanda yang mengatakan tentang pergerakan rakyat Indonesia.
Pada tahun 1914, Tjipto Mangoenkoesoemo dipulangkan karena alasan kesehatan. Douwes Dekker juga kemudian dipulangkan pada tahun 1917 dan Ki Hadjar Dewantara dipulangkan satu tahun setelahnya.
Indische Partij kemudian bubar, dan berganti nama menjadi Insulide dan di tahun 1919 berubah nama lagi menjadi Nationaal Indische Partij atau NIP.
ADVERTISEMENT
Meski hanya berusia singkat, sejarah keberadaan Indische Partij telah membangun aspirasi di antara rakyat Indonesia sendiri untuk memperjuangkan kemerdekannya. Semoga bermanfaat. (Adelliarosa)