Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Interaksi Sosial: Apa Saja Faktor Pembentuknya?
20 Januari 2021 9:01 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tanpa disadari, setiap manusia selalu melakukan interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Lalu sebelum membahas lebih jauh lagi, alangkah baiknya mengetahui definisi interaksi sosial terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Bisa disebut juga bahwa interaksi sosial merupakan proses dimana orang-orang beraksi dan bereaksi antara satu sama lain dalam suatu relasi atau hubungan.
Perlu dicatat bahwa interaksi sosial terjadi jika terdapat kontak sosial dan komunikasi, serta dilakukan lebih dari satu orang. Selain itu, interaksi sosial juga menggunakan simbol-simbol umum yang disebut sebagai bahasa, serta dilakukan agar mencapai sebuah tujuan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses terbentuknya interaksi sosial, yang secara garis besar dibagi sebagai berikut.
1. Imitasi
Imitasi diartikan sebagai tindakan seseorang meniru orang lain. Secara lebih luas, imitasi adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan atau aksi sesuai yang dilakukan seseorang dengan melibatkan alat indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi, untuk mengolah informasi dan melakukan gerakan motorik.
ADVERTISEMENT
Hal yang ditiru bisa berbagai macam bentuknya, mulai dari gaya berbahasa, gaya berbicara, hingga gaya berpakaian.
2. Identifikasi
Lebih mendalam dari imitasi, identifikasi adalah kecenderungan seseorang untuk menjadi sama persis atau identik dengan orang lain. Proses identifikasi memerlukan suatu figur yang ideal bagi pelakunya.
3. Sugesti
Sugesti adalah semacam pandangan, sikap, atau pendapat yang diberikan oleh seseorang, yang kemudian diterima oleh pihak lainnya. Sugesti terjadi atas diterimanya rangsangan atau stimulus yang didapat dari individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi sugesti akan menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
4. Simpati
Simpati didefinisikan sebagai ketertarikan seseorang kepada orang lain, hingga seolah-olah berada di dalam keadaan orang lain dan mampu merasakan perasaan emosional tertentu. Biasanya orang yang memiliki simpati yang tinggi akan lebih mudah merasakan perasaan yang sedang dialami oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
5. Empati
Secara garis besar, empati adalah bentuk simpati yang lebih mendalam. Jika simpati hanya merasakan secara kejiwaan saja, empati juga dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens atau dalam. Bisa disebut juga bahwa empati adalah kepedulian terhadap orang lain atau kelompok yang ditandai dengan tindakan nyata.
6. Motivasi
Motivasi adalah rangsangan pengaruh atau stimulus yang diberikan sehingga seseorang menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab. Biasanya motivasi diberikan oleh seseorang yang memiliki status yang tinggi dan lebih berwibawa.
(RYFA)