Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Islam: Bagaimana Penulisan In Shaa Allah yang Benar?
6 Januari 2021 19:58 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
In Shaa Allah tidak asing lagi jika diucapkan oleh umat Islam. Namun, dari kalian pasti bertanya-tanya bagaimana penulisan yang benar dan memiliki arti yang sesuai.
ADVERTISEMENT
Ada yang menulisan dengan kalimat insya Allah atau in shaa Allah. Keduanya memiliki perbedaan antara Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia ditulis dalam huruf alfabet dan yang Arab ditulis dengan huruf hijaiyah.
Dalam Bahasa Arab sendiri ditulis إِنْ شَاءَ اللَّهُ yang artinya “Jika Allah menghendaki.” Pembacaan huruf ش dalam bahasa Indonesia di tulis dengan “sy” sedangkan dalam Bahasa Arab baisa ditulis “sh.”
Penulisan itulah yang membuat berbedaan antar keduanya. Melansir dari beberapa sumber, mau ditulis menggunakan “sh” atau “sy” jika bunyinya adalah إِنْ شَاءَ اللَّهُ maka bisa dikatakan benar.
Islam: In Shaa Allah Dalam Bahasa Indonesia Diucapkan Insya Allah
Lebih umumnya di Indonesia penulisan tersebut ditulus dengan kalimat insya Allah. Dalam penulisannya pun terkadang ada yang dipisah menggunakan spasi, ada juga yang digabung seperti Insyaallah.
ADVERTISEMENT
Penggunaan kalimat Insya Allah termasuk mempercayai atas kuasa Allah SWT. Di mana segala sesuatu terjadi atau tidak semua itu atas kehendak-Nya. Kita sebagai hamba-Nya tidak akan mengetahui apakah hal kita kerjakan nanti akan terjai atau tidak.
Tidak hanya sekedar ucapan, ternyata kata in shaa Allah bisa disebut sebagai doa. Sebuah permintaan kita kepada Allah ahar apa yang sudah direncakan ke depannya dapat dimudahkan oleh Allah SWT.
Dalam suray Al Kahfi ayat 23 sampai 24 pun menjalaskan bahwa artinya, “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok, kecuali dengan menyebut “Insya Allah”.
Seperti yang telah dicontohkan Rasulullah, beliau selalu mengaitkan segala keinginannya dengan kehendak Allah.
Sebagai seorang muslim kita harus menunjukan kesungguh-sungguhan saat mengucapkan Insya Allah, kitaharus serius untuk memenuhi janji tersebut. Sebaliknya kita juga harus yakin dengan saudara kita ketika mengucap Insya Allah.
ADVERTISEMENT
Kalimat indah ini juga memiiliki keutamaan, kita, umat Islam, akan dipermudah segala urusan dari Allah. Dengan keyakinan Allah akan mengambulkan apa yang hambanya minta. Di sisi lain, jika janji tersebut atas takdir Allah tidak terpenuhi, maka ia tidak digolongkan sebagai orang yang mengingkari janji. (AA)