Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Jenis-jenis dan Contoh Ukara Samboran dalam Bahasa Jawa
7 Juni 2022 19:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Jawa ada yang dinamakan ukara camboran. Ukara camboran bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah kalimat majemuk.
ADVERTISEMENT
Melansir dari buku Baboning Pepak Basa Jawa, Budi Anwari, 2020, ukara camboran adalah sebutan untuk kalimat majemuk dalam bahasa Jawa. Ukara camboran umumnya tersusun dari lebih dari satu gagasan atau klausa yang dihubungkan dengan konjungsi.
Jenis-jenis dan Contoh Ukara Samboran dalam Bahasa Jawa
Bisa juga diartikan bahwa pengertian ukara camboran adalah dua atau lebih ukara lamba yang digabungkan dengan konjungsi.
Konjungsi yang biasa digunakan dalam ukara camboran adalah lan (dan), utawa (atau), naging (tetapi), senajan (meskipun), dene (sedangkan), sawise (setelah), banjur (kemudian), dan masih banyak lagi.
Ciri ukara atau kalimat ini adalah memiliki jejer (subjek), wasesa (predikat), lesan (objek), atau katrangan (kata keterangan) lebih dari satu serta menggunakan kata hubung seperti:
ADVERTISEMENT
Jenis Ukara Camboran
1. Ukara Camboran Sejajar
Ukara camboran sejajar atau kalimat majemuk setara (klausa koordinatif) adalah ukara camboran yang terdiri dari dua atau lebih ukara lamba yang memiliki kedudukan sejajar/setara.
a. Aku melu Pakdhe menyang Solo.
Adhiku melu Pakdhe menyang Solo.
Maka ukara camborannya adalah:
Aku lan Adhiku melu Pakdhe menyang Solo (Aku dan Adikku ikut Pakde ke Solo).
b. Aku ora mlebu sekolah.
Aku lara untu.
Maka ukara camborannya adalah:
Aku ora mlebu sekolah amarga lara untu (Aku tidak masuk sekolah karena sakit gigi).
2. Ukara Camboran Susun
Dalam Bahasa Indonesia, ukara camboran susun disebut sebagai kalimat majemuk bertingkat (klausa subordinatif) atau kalimat kompleks. Ukara camboran susun adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih ukara lamba (kalimat tunggal) yang mana kedudukan satu kalimatnya bergantung pada kalimat yang lain.
ADVERTISEMENT
Kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya disebut sebagai anak kalimat. Sedangkan kalimat yang tidak bergantung pada kalimat manapun disebut sebagai induk kalimat (klausa inti).
Contoh ukara camboran susun, yaitu:
a. Sanajan susah, Amir iso nggarap soal ujiane.
(Meskipun susah, Amir bisa mengerjakan soal ujiannya)
b. Dayu nesu amarga Ratna ngilangake bukune.
(Dayu marah karena Ratna menghilangkan bukunya)
3. Ukara Camboran Raketan
Ukara camboran raketan disebut kalimat majemuk rapatan dalam bahasa Indonesia, merupakan kalimat yang terdiri dari beberapa ukara lamba (kalimat tunggal) yang digabungkan dengan menghilangkan kata-kata yang sama.
Contohnya:
a. Siti tangi turu (Siti bangun tidur)
Siti adus (Siti mandi)
Siti ngresiki kamar (Siti membersihkan kamar)
Ukara camboran raketane: Siti tangi turu, adus, banjur ngresiki kamar (Siti bangun tidur, mandi, lalu membersihkan kamar).
ADVERTISEMENT
b. Ibu nyapu teras (Ibu menyapu teras)
Mbakyu nyapu latar (Kakak menyapu halaman)
Aku nyapu omah (Aku menyapu rumah)
Ukara camboran raketane: Ibu nyapu teras, mbakyu latar, lan aku omah (Ibu menyapu teras, kakak halaman, dan aku rumah).
Itulahtadi penjelasansingkat mengenai pengertian, jenis, dan contoh ukara camboran dalam bahasa Jawa. (DNR)