Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Jenis-jenis Rantai Makanan dan Contohnya
28 April 2021 9:45 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di dalam ekosistem makhluk hidup, ada suatu sistem yang disebut sebagai rantai makanan atau jaring-jaring makanan.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari buku Super Lengkap Pelajaran 6 In 1 SMP/MTS Kelas 7, 8, & 9: Ringkasan Materi dan Kumpulan Rumus Lengkap, Tim Guru Indonesia (2015:263), rantai makanan adalah rangkaian proses makan-memakan di antara makhluk hidup yang berlangsung terus menerus.
Suatu jaring-jaring makanan umumnya dimulai dari organisme produsen dan berakhir pada dekomposer. Energi akan berpindah dari satu organisme ke organisme lainnya melalui jaring-jaring makanan. Setiap energi naik satu tingkat, maka jaring-jaring makanan juga naik.
Proses Rantai Makanan
Produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan makanannya sendiri, sehingga umumnya berupa tumbuhan.
Kemudian produsen itu akan dimakan oleh konsumen primer atau I, yakni herbivora seperti kelinci dan sapi yang merupakan hewan pemakan tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, herbivora itu akan dikonsumsi oleh karnivora (hewan pemakan daging) atau manusia yang menjadi konsumen sekunder atau II.
Terakhir ada dekomposer atau bakteri pengurai yang bertugas untuk menguraikan sisa dari konsumen II atau III setelah mati.
Jenis Jaring-jaring Makanan
Jaring-jaring makanan terdiri dari berbagai jenis. Berikut ini jenis-jenis rantai makanan:
1. Jaring-jaring makanan perumput (Grazing Food Chain)
Pada jenis ini, produsennya adalah tumbuhan. Contoh: padi > tikus > ular > elang > dekomposer.
Padi menjadi produsen yang dimakan oleh konsumen I yang adalah tikus. Kemudian tikus dimakan oleh ular yang merupakan konsumen II.
Puncak jaring-jaring makanan ini terjadi saat elang memakan ular. Ketika elang mati, tubuhnya akan diuraikan oleh dekomposer yang terdapat di tanah.
ADVERTISEMENT
Dekomposer umumnya berupa jamur atau bakteri. Zat-zat yang terurai itu kemudian menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh produsen.
Setelah produsen memperoleh nutrisi tersebut, maka jaring-jaring makanan kembali berlangsung.
2. Jaring-jaring makanan detritus
Detritus merupakan serpihan organisme mati yang sisa organisme nya diuraikan oleh dekomposer. Berbeda dengan jenis sebelumnya, jaring-jaring makanan ini diawali oleh detritivor.
Detritivor sendiri merupakan organisme heterotrof yang memakan sisa makhluk hidup lainnya. Contoh detritivor adalah rayap dan cacing.
Contoh jaring-jaring makanan detritus: serpihan daun > cacing tanah > ayam > manusia > dekomposer.
3. Jaring-jaring makanan parasit
Parasit adalah organisme yang hidup dengan cara mengambil keuntungan dari organisme lain yang menjadi inangnya. Cara itu umumnya inangnya itu. Ironisnya lagi, yang menjadi parasit umumnya merupakan organisme kecil yang mengambil keuntungan dari organisme yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Contoh: darah kerbau > kutu darah kerbau > burung kuntul > ular > dekomposer.
Kutu darah mengambil darah kerbau, kemudian kutu itu dimakan oleh burung kuntul, lalu burung itu dimakan ular yang akhirnya diuraikan oleh dekomposer.
4. Jaring-jaring makanan saprofit
Jaring-jaring makanan ini dimulai dengan penguraian tubuh makhluk hidup yang telah mati oleh organisme saprofit seperti jamur dan bakteri. Organisme saprofit ini mengurai bahan organik menjadi bahan anorganik yang kemudian kembali diserap oleh tumbuhan.
Contoh jaring-jaring makanan saprofit: kayu lapuk > jamur > ayam > manusia > dekomposer.
Demikianlah definisi, jenis, dan contoh dari rantai makanan. Mudah dipahami, bukan? (BR)