Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kapankah Bumi Beredar dan Kapan Pula Hancur Menurut Ilmu Alam?
2 Februari 2022 8:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kapankah bumi beredar dan kapan pula hancur menurut ilmu alam ? Pertanyaan ini mungkin sering kamu temukan dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau sains.
ADVERTISEMENT
Kapan bumi beredar dan kapan pula hancur menurut ilmu alam memang tidak bisa ditentukan dengan pasti tanggal dan waktu tetapnya. Namun, semuanya bisa diprediksikan dengan teliti dan cermat.
Kapankah Bumi Beredar dan Kapan pula Hancur Menurut Ilmu Alam?
Melansir dari Buku Pintar Bumi dan Antariksa, Jumanta, 2020, seiring waktu, Bumi mendingin dan membentuk kerak yang keras, yang membentuk cairan di permukaannya. Kehidupan pertama terbentuk sekitar 2,5 hingga 2,8 miliar tahun yang lalu.
Bumi beredar sejak terciptanya alam semesta dan tata surya dengan cara mengitari matahari dan juga berputar pada boros bumi sendiri. Bumi beredar saat adanya gaya tarik matahari terhadap bumi, Bumi berevolusi atau mengelilingi matahari setiap 365 hari. Peredaran bumi pada porosnya disebabkan adanya gaya tarik menarik atau gravitasi antara bumi dan matahari.
Pada intinya, kuncinya terletak pada gaya tarik menarik matahari dan bumi, yang menyebabkan bumi dapat beredar pada garis edarnya, tidak bertabrakan dengan planet lain.
ADVERTISEMENT
Bumi akan hancur saat gaya tarik matahari terhadap bumi berkurang, sehingga posisi bumi akan bergeser dari matahari, akibatnya putaran bumi semakin cepat, bumi akan lepas dari porosnya, bisa jadi berbenturan dengan planet lain, dan akan mengalami nasib yang sama seperti meteor, yaitu menyala dan kemudian hancur.
Bisa juga dikatakan bahwa bumi akan hancur jika bumi menjauh dari matahari karena persediaan oksigen dan helium yang habis. Jika matahari padam atau posisinya menjadi jauh dengan bumi, maka oksigen dan helium yang ada akan menjadi menipis dan sangat berkurang.
Hal ini juga bisa menyebabkan kehancuran bumi. Bila ini yang terjadi, menurut prediksi ilmu alam bumi akan hancur dalam 2,8 miliar tahun ke depan.(DNR)
ADVERTISEMENT