Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Karakter Imam Hambali yang Layak Dicontoh Generasi Saat Ini
16 Maret 2021 19:33 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Imam Hambali, Foto: Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1615897881/yjxvkj4xe95xxzys6kag.jpg)
ADVERTISEMENT
Imam Ahmad bin Hambal atau Imam Hambali merupakan ulama yang lahir pada Rabiul Awal tahun 164 Hijriyah. Ulama yang lahir di Kota Bagdhdad ini dikenal sebagai sosok yang cerdas dan tekun dalam menimba ilmu.
ADVERTISEMENT
Abdullah bin Ahmad yang merupakan putra sulung dari Imam Ahmad pernah berkata bahwa ayahnya menguasai hafalan hadis berjumlah 700 ribu hadis di luar kepala. Pencapaian ini tidak didapat secara instan, mengingat Imam Ahmad telah menggunakan sebagian besar waktunya untuk belajar tentang Alquran dan hadist.
Imam Ahmad tidak belajar sendiri, tetapi belajar kepada guru-guru yang beliau percaya, seperti Ismail bin Muslim, Hammad bin Khalid, Muzaffar bin Mudrik, Musa bin Tariq, Walin bin Muslin, dan lain-lain. Tidak peduli seberapa jauh jarak yang harus ditempuh, Imam Ahmad tidak keberatan selama hal tersebut dipergunakan untuk menimba ilmu.
Rajin Sholat dan Bersedekah
Ulama yang lebih dikenal dengan nama Imam Hambali tersebut tidak hanya mencurahkan sebagian besar waktunya untuk menimba ilmu, tetapi juga beribadah dan bersedekah. Hal ini disaksikan sendiri oleh sahabatnya, Imam Ibrahim bin Hani yang pernah berkata, “Hampir setiap harinya, ia lebih sering witir dan sholat malam sampai subuh datang,”
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti sampai di situ, kesaksian lain juga diungkapkan oleh Imam Yahya bin Hilal, “Aku pernah mendatangi Imam Ahmad dan aku diberi uang empat dirham olehnya. Ia berkata bahwa uang tersebut adalah rezeki yang diperolehnya hari ini dan semuanya diberikan untukku,”
Berpendirian Teguh
Sebagai cendekia muslim, Imam Ahmad dikenal sebagai sosok yang berpendirian teguh dan tidak mengenal takut. Ia berani menolak mazhab Muktazilah yang pada waktu itu menjadi anutan resmi Negara. Hal ini karena ajaran Muktazilah dianggap melenceng dari ajaran islam yang sesunggguhnya. Sehingga, Imam Ahmad tidak takut dengan segala konsekuensi yang mungkin dapat mengancam keselamatannya.
ADVERTISEMENT