Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kemampuan Koreografer dalam Menciptakan Karya Seni Tari
1 Juni 2022 17:14 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 20 April 2023 11:29 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah salah satu negara dengan yang memiliki banyak sekali kebudayaan. Salah satunya dalam seni tari . Terdapat banyak macam tarian yang ada di setiap provinsi. Dalam kegiatan tari harus memperhatikan unsur-unsur yang ada. Lalu apa saja unsur-unsur dalam seni tari? Bagaimana kemampuan koreografer dalam menciptakan karya seni tari?
ADVERTISEMENT
Unsur utama dalam tari adalah komponen dasar dan vital yang harus ada dalam tarian. Apabila komponen tersebut tidak ada dalam tarian maka tidak akan menciptakan keharmonisan. Jika tidak ada keharmonisan maka makna dari tarian itu sendiri tidak akan tersampaikan kepada penonton secara sempurna. Koreografer dapat menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan karya tari melalui ekspresi.
Unsur-unsur dalam Seni Tari
Dikutip dari buku Koreografi Seni Tari Berkarakter Islami untuk Anak Sekolah Dasar karya Arina Restani (2018: 56), inilah unsur-unsur yang harus ada dalam pertunjukan seni tari, salah satu unsur utama yang paling penting adalah ekspresi. Berikut penjelasannya:
1. Wirupa (eskpresi)
Wirupa adalah kemampuan yang dimiliki seorang penari dalam mengekpresikan tarian melalui mimik wajah dan pendalaman karakter. Wirupa sama pentingnya seperti wiraga, wirama, dan wirasa, agar penonton dapat memahami apa yang ingin disampaikan oleh penari.
ADVERTISEMENT
2. Wiraga (Raga)
Unsur utama dalam tari yang pertama adalah wiraga atau raga. Wiraga adalah gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan memiliki unsur keindahan atau estetis. Unsur estetis dalam tarian harus ditonjolkan dalam sebuah tarian. Gerakan dalam tarian dibagi menjadi dua yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak murni adalah gerak tanpa tujuan. Sedangkan gerak maknawi adalah gerakan yang memiliki makna atau maksud secara mendalam.
Umumnya ketika penonton melihat gerakan-gerakan penari dalam sebuah pertunjukan, mereka dapat menebak karakteristik dan watak penari. Contohnya yaitu ketika wanita memutarkan pergelangan tangan yang berarti keluwesan dan kelembutan. Serta gerakan berkacak pinggang yang memiliki arti kekuasaan atau kewibawaan karakter pria.
3. Wirama (Irama)
Gerakan indah berlenggak-lenggok penari tidak akan lengkap tanpa adanya iringan irama musik. Irama akan mengiringi penari sehingga menciptakan gerakan yang lebih bermakna dan terciptanya harmonisasi serta keindahan. Ketukan dan tempo birama juga dapat digunakan sebagai tanda bagi penari kapan ia harus mengganti gerakan atau berhenti. Wirama dapat berupa rekaman musik yang menggunakan instrument seperti kecapi, seruling, tepuk tangan, hentakan kaki, maupun nyanyian.
ADVERTISEMENT
4. Wirasa (Rasa)
Unsur utama dalam tari yang yang ketiga yaitu wirasa. Wirasa adalah kemampuan seorang penari dalam menghayati dan menyampaikan perasaan kepada penonton lewat ekspresi wajah dan gerakan.
Pendalaman karakter penari penting agar karakter yang terbangun dapat diekspresikan dengan mimik wajah yang selaras. Unsur wirasa tidak dapat dipisahkan dari wiraga dan wirama. Wirasa bertujuan untuk memperkuat karakter, keindahan, dan pertunjukan tari itu sendiri.
Demikianlah unsur utama yang harus ada dalam karya seni tari. Dapat disimpulkan bahwa koreografer dapat menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan karya tari melalui ekspresi. Melalui ekspresi yang ditampilkan kita dapat mengetahui karakter yang sedang diperankan dalam pertunjukan tari tersebut.(Umi)
Baca juga: Istilah bagi Orang yang Biasa Menata Tari
ADVERTISEMENT