Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Hindu Budha di Indonesia, Terbesar di Sumatera
10 Januari 2021 18:54 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa, Kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang terbesar di wilayah Sumatera. Puncak kejayaan kerajaan ini pada abad ke-8 hingga berakhir di tahun 1377, setelah diserang oleh Kerajaan Majapahit, Singosari dan Kerajaan Melayu.
ADVERTISEMENT
Pada masanya, Kerajaan Sriwijaya mendapat julukan sebagai kerajaan maritim terbesar di nusantara, memegang kendali untuk perdagangan rempah-rempah di dunia selama setengah abad untuk itu mendapat julukan sebagai pusat perdagangan Asia Tenggara dan kerajaan yang menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha.
Tiga Faktor Kerajaan Sriwijaya Menjadi Kerajaan Hindu Budha di Indonesia, yang Terkuat
Dari prasasti peninggalan bersejarah Kerajaan Sriwijaya seperti prasasti Telaga Batu, prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Candi Muara Takus dan Candi Kota Kapur, kejayaan kerajaan yang terletak di Palembang, Sumatera Selatan ini menjadi salah satu kerajaan terkuat dari Kerajaan Hindu Budha di Indonesia, karena tiga faktor kekuatannya.
Yaitu:
Sri Maharaja Balaputradewa merupakan raja keempat Kerajaan Sriwijaya dari wangsa Sailendra pada tahun 850 Masehi. Merupakan putra mahkota dari Samaragrawira (Ayah) dan ibu, Dew Tara, putri Dharmasetu dari wangsa Soma. Dalam kepemimpinan Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan dalam bidang ekonomi, pendidikan dan kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Demikianlah, sedikit cerita sejarah tentang Kerajaan Sriwijaya yang menjadi salah satu Kerajaan Hindu Budha di Indonesia, yang menjadi bagian dari perjalanan perkembangan Republik Indonesia sekarang. Jangan pernah melupakan sejarah ya.(IJS)