Konten dari Pengguna

Ketahui Hadist tentang Malam Nisfu Syaban

18 Maret 2021 9:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Malam, sumber gambar: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Malam, sumber gambar: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Hadist merupakan salah satu sumber hukum Islam yang menjadi rujukan utama umat muslim setelah Al-Qur’an. Hadist juga berfungsi sebagai acuan dalam meneladani perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Jurnal Al-Banjari yang ditulis Arbain Nurdin (2017:44), salah satu hadist yang sering dijadikan sebagai tuntunan dalam beribadah yaitu hadist tentang malam nisfu syaban yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Bunyi hadist tersebut yakni sebagai berikut:
Jika datang malam nisfu syaban, maka lakukanlah Qiyam Lail dan puasa ketika siang harinya. Sebab, ketika matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia pada malam itu seraya berkata, ‘Adakah yang memohon ampun kepadaku, niscaya Aku akan mengampuninya. Adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberikannya, adakah yang menderita penyakit, niscaya Aku akan menyembuhkannya, adakah…, adakah…., adakah…, sampai terbitnya fajar.”

Hadist tentang Malam Nisfu Syaban

Hal ini juga didukung dengan hadist yang diriwayatkan Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu‘anhu, Rasulullah bersabda, “Allah mendatangi semua makhluk-Nya pada malam nisfu syaban. Ia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang sedang bermusuhan.
ADVERTISEMENT
Dari kedua hadist tersebut, kita bisa tahu bahwa Allah SAW membuka kesempatan yang seluas-luasnya untuk umat muslim agar berdoa menghadap diri-Nya ketika malam nisfu syaban tiba. Dengan merujuk ke hadist tersebut, maka dianjurkan kepada umat muslim untuk memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik mungkin.
Selain hadist dari Ibnu Majah dan Mu’adz bin Jabal, ada pula hadist dari Usamah bin Zaid yang pernah bertanya kepada Rasulullah tentang semangatnya dalam menjalani puasa syaban. Rasul pun menjawab, “Bulan syaban, bulan antara rajab dan ramadhan merupakan bulan yang setiap amalan kepada Allah dinaikkan. Maka dari itu, Aku sangat senang berpuasa saat amalku dinaikkan,” (HR. An-Nasa’i no. 2359.
Hadist tentang malam nisfu syaban yang lainnya diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma. Dalam pernyataannya, Rasulullah bersabda, “Allah ‘azza wa jalla menghampiri makhluk-Nya di malam nisfu syaban. Allah mengampuni hamba-Nya kecuali dua golongan orang, yakni orang bermusuhan dan orang musyrik,”
ADVERTISEMENT
Dengan menjadikan hadist tentang malam nisfu syaban sebagai rujukan dalam beramal, maka kita bisa berpegang teguh pada ucapan dan perbuatan yang dilakukan oleh Rasulullah. Semoga kita semua dapat memperoleh syafaat ketika malam nisfu syaban tiba.