Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Keuntungan Memahami Makna Hijrah dalam Ajaran Islam
17 Maret 2021 11:14 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Makna hijrah yaitu menjauhkan, meninggalkan, dan berpindah tempat. Jika merujuk pada konteks sejarah, hijrah diartikan sebagai kegiatan perpindahan yang dilakukan nabi bersama para pengikut dari mekkah ke madinah dan tujuannya untuk menegakkan akidah dan syari’at Islam.
ADVERTISEMENT
Jika mengacu pada makna tersebut, maka sebagian ulama mengartikan hijrah sebagai upaya keluar dari kekufuran menuju keimanan. Di sini, umat muslim dianjurkan untuk melakukan hijrah ketika akidah atau syariat yang dianutnya terancam.
Makna Hijrah Secara Syar’i
Para ulama memiliki definisi yang berbeda-beda tentang makna hijrah. Hal ini karena ada banyak makna yang terkandung dalam kata tersebut, menyebabkan pendapat yang tidak sama dari para ulama .
Pendapat pertama: hijrah merupakan perpindahan dari kaum kafir ke kaum muslim.
Pendapat kedua: perpindahan dari wilayah orang dzalim ke wilayah orang adil.
Pendapat ketiga: meninggalkan wilayah yang diperangi menuju wilayah islam.
Pendapat ketiga: pergi untuk mendekatkan diri pada kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Hikmah Memahami Makna Hijrah
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Hijrah dalam Pandangan Al-Qur’an (2006), orang yang melakukan hijrah akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Orang yang berhijrah juga akan dikaruniai rahmat yang besar dari sang khalik.
Dengan memahami makna hijrah, maka umat muslim tidak hanya memandang hijrah sebagai produk sejarah saja. Pada dasarnya, di dunia modern ini, hijrah dapat dimaknai sebagai upaya untuk lebih dekat dengan jalan lurus (jalan Allah SWT) dan menjauhi jalan yang dibenci oleh Allah SWT. Dengan melakukan hijrah, maka kita bisa melakukan berbagai amal perbuatan dengan semangat dan hati yang damai.
Ketika hijrah dimaknai sebagai perjalanan ukhuwah, maka hal ini akan membuka perspektif bahwa umat Islam saling bersaudara dan harus saling bergotong royong. Ketika bertemu dalam suasana ukhuwah, maka kita dapat memiliki keyakinan bahwa semua manusia dapat bersatu dan menjalani hidup yang damai satu sama lain.
ADVERTISEMENT