Kisah Abu Bakar Khulafaur Rasyidin Sahabat Rasulullah

Konten dari Pengguna
12 Juli 2021 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Abu Bakar dan Rasulullah saat berhijrah. https://www.freepik.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Abu Bakar dan Rasulullah saat berhijrah. https://www.freepik.com/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam perjalanan dakwah Islam, banyak teladan yang dapat diambil hikmahnya. Seperti hikmah dari kisah-kisah Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam. Salah satu di antaranya adalah kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
ADVERTISEMENT
Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah salah satu orang pertama yang masuk Islam dan menjadi satu dari empat Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Bakar Ash-Shiddiq dipilih menjadi khalifah setelah meninggalnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena kepandaian dan kebijaksanaan. Dikutip dari buku yang berjudul Biografi Abu Bakar ash-Shiddiq karangan Dr. Muhammad Husain Haikal dan ‎Ida Rahmawati (2007: 4), Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah seorang yang tenang dan penuh bijaksana. Perasaan sangat halus, namun berperilaku adil kepada setiap orang.

Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Sahabat Rasulullah

Abu Bakar Ash-Shidiq bernama asli Abdullah bin Abu Quhafah sebelum menjadi khalifah, adalah seorang pedagang. Pada usia 12 tahun Abu Bakar diajak ayahnya ke Suriah. Pada usia ke 18, Abu Bakar sudah berdagang sendiri sebagai pedagang kain yang merupakan usaha keluarga.
ADVERTISEMENT
Setelah kembali berdagang dari Yaman, Abu Bakar diberi tahu bahwa Nabi Muhammad menjadi utusan Allah. Mendengar hal tersebut, Abu Bakar menemui Nabi Muhammad dan menjadi seorang yang beragama Islam.
Suasana di Mekah. https://www.freepik.com/

Keutamaan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq

1. Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah manusia terbaik setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
كُنَّا نُخَيِّرُ بَيْنَ النَّاسِ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنُخَيِّرُ أَبَابَكْرٍ، ثُمَّ عُمَرَ بْنَ الخَطَّابِ، ثُمَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
“Kami (para sahabat) pernah menilai orang terbaik di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami dapatkan yang terbaik adalah Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu , kemudian Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, kemudian ‘Utsman bin ‘Affan, mudah-mudahan Allah meridhai mereka semua.” (HR. Bukhari, no. 3655)
Abu Bakar Ash-Shiddiq yang berada di depan saat berhijrah. https://www.freepik.com/
2. Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi orang yang menemani Rasullullah, di gua ketika dikejar kaum Quraisy.
ADVERTISEMENT
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 40,
ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللّهَ مَعَنَا
Artinya:
Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.”
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, Anas bin Malik Radhiallahu ‘anha, Abu Bakar berkata kepadanya,
نظرت إلى أقدام المشركين على رؤوسنا ونحن في الغار فقلت : يا رسول الله لو أن أحدهم نظر إلى قدميه أبصرنا تحت قدميه . فقال : يا أبا بكر ما ظنك باثنين الله ثالثهما
“Ketika berada di dalam gua, aku melihat kaki orang-orang musyrik berada dekat dengan kepala kami. Aku pun berkata kepada Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, kalau di antara mereka ada yang melihat kakinya, mereka akan melihat kita di bawah kaki mereka’. Rasulullah berkata: ‘Wahai Abu Bakar, engkau tidak tahu bahwa bersama kita berdua yang ketiga adalah Allah’”
ADVERTISEMENT
3. Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam
‘Amru bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhum bertanya pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam,
أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ : عَائِشَةُ، فَقُلْتُ : مِنَ الرِّجَالِ؟ فَقَالَ : أَبُوهَا، قُلْتُ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ, فَعَدَّ رِجَالًا
“Siapakah orang yang paling engkau cintai? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Aisyah.’ Aku bertanya, ‘(Maksudku) dari kaum laki-laki?’ Beliau pun menjawab, ‘Ayahnya (yaitu Abu Bakar)’. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Umar bin Khattab.’ Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan beberapa orang yang dicintainya.” (HR. Bukhari, no. 3662 dan Muslim, no. 2384)
Itulah beberapa kisah tentang Abu Bakar Ash-Shiddiq yang merupakan khalifah setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam. Banyak sekali amalan yang dapat diambil dari Abu Bakar Ash-Shiddiq seperti yang sudah dijelaskan di atas.
ADVERTISEMENT
(MZM)