Kisah Ashabul Kahfi Beserta Dalil Alqurannya

Konten dari Pengguna
4 Maret 2021 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Foto: unsplash
ADVERTISEMENT
Ashabul Kahfi berkisah dari seorang raja di sebuah negeri bernama Afasus yang sangat kejam dan penyembah berhala, yaitu Raja Decyanus. Ia selalu memaksa dan memerintahkan rakyatnya untuk ikut menyembah berhala seperti dirinya. Rakyatnya yang menentang perintahnya tidak segan-segan dibunuh. Maka hapir seluruh rakyatnya menjadi penyembah berhala di negeri itu.
ADVERTISEMENT
Saat itu, ada beberapa pemuda dari golongan bangsawan yang menolak untuk menyembah berhala. Tentu saja hal ini menarik perhatian Raja Decyanus dan memerintahkan pengawalnya untuk membawa pemuda-pemuda tersebut ke hadapannya.
Sesampainya di sana, pemuda tersebut ditanya oleh Raja Decyanus mengapa tidak mau menyembah berhala. Pemuda-pemuda tersebut menngatakan bahwa mereka hanya mau beribadah kepada Allah SWT, satu-satunya yang patut disembah.
Akhirnya sang Raja pun menawarkan berbagai kenikmatan mulai dari harta, jabatan, dan yang lainnya hingga mereka mau menyembah berhala. Tapi, tawaran tesebut dengan mentah ditolak oleh para pemuda tersebut. Hal inilah yang membuat sang Raja murka hingga melucuti pakaian-pakaian mereka, tapi tidak sampai membunuhnya. Sang Raja memberikan kesempatan dan terus menawarkan kenikmatan kepada mereka.
ADVERTISEMENT

Keteguhan Iman yang Dimiliki Para Pemuda Ashabul Kahfi

Keteguhan iman para pemuda tersebut seperti yang telah difirmankan Allah dalam Alquran surat Al Kahf ayat 14, yaitu:
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا۟ فَقَالُوا۟ رَبُّنَا رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَا۟ مِن دُونِهِۦٓ إِلَٰهًا ۖ لَّقَدْ قُلْنَآ إِذًا شَطَطًا
Wa rabaṭnā 'alā qulụbihim iż qāmụ fa qālụ rabbunā rabbus-samāwāti wal-arḍi lan nad'uwa min dụnihī ilāhal laqad qulnā iżan syaṭaṭā
Arti: Dan Kami teguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".
Keteguhan Iman yang dimiliki para pemuda itu membuat mereka meninggalkan negeri tersebut dan bersembunyi di sebuah gua yang letaknya di gunung Tikhayus. Di dalam gua tersebut mereka leluasa untuk beribadah kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Para pemuda tersebut selalu berdoa dan meminta perlindungan kepada Allah agar terhindar dari tentara raja Raja Decyanus yang pasti akan mencari mereka. Lalu, Allah menutup pendengaran dan penglihatan para pemuda tersebut hingga mereka tertidur dalam kurun waktu yang terbilang lama, yaitu diperkirakan selama 309 tahun. Hal ini juga sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Kahf ayat 10-11, yaitu:
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Artinya: (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo'a: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
فَضَرَبْنَا عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
ADVERTISEMENT
Artinya: Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,
Demikianlah kisah singkat ashabul kahfi yang dijelaskan dalam firman Allah surat Al Kahf. Semoga cerita ini semakin meningkatkan sifat tauhid kita untuk selalu beribadah hanya kepada Allah SWT.
(RDY)