Kisah Bilal bin Rabah Muazin Kesayangan Rasulullah

Konten dari Pengguna
19 Maret 2021 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto : https://pixabay.com/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto : https://pixabay.com/
ADVERTISEMENT
Bilal bi Rabah merupakan salah satu sahabat Rasulullah yang awalnya adalah seorang budak. Ketika mendengar nama Bilal bin Rabah pasti kita akan menginggat kisanya sebagai seorang muadzin yang memiliki suara merdu yang membuat semakin rindu kepada Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT

Kisah Bilal bin Rabah Masuk Islam

Dikutip dari buku Kisah Seru Para Sahabat Nabi, Lisdy Rahayu (2017 : 16), Bilal bin Rabah adalah seorang budak kulit hitam yang berasal dari Ethiopia, namun Bilal dan kedua orang tuanya menetap di Mekkah. Bilal dan kedua orang tuanya adalah budak milik Muawiyah. Ketika Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah dan mengajak orang-orang Mekkah untuk masuk Islam, Bilal dan kedua orang tuanya menjadi bagian dari orang-orang yang menyambutnya sehingga Bilal dan kedua orang tuanya termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam. Namun keputusan ini membuat tuan mereka menjadi marah.
Pada saat itu Muawiyah memaksa Bilal untuk meninggalkan Islam, tetapi Bilal terus meneguhkan hati dan memegang pendiriannya. Sikap Bilal ini membuat Muawiyah dan orang-orang kafir Quraisy marah. Mereka kemudian menyiksa Bilal dan kedua orang tuanya di tengah teriknya padang pasir. Siksaan itu membuat sang ibunda Bilal yaitu Sumayyah menjadi orang pertama dalam Islam yang meninggal dengan syahid.
ADVERTISEMENT
Melihat siksaan yang diderita oleh Bilal, Abu Bakar merasa sangat iba sehingga beliau membeli Bilal dari tuannya dengan harga yang berlipat-lipat, kemudian membebaskan Bilal. Setelah menjadi orang yang bebas, Bilal mengisi hari-harinya dengan mendampingi Rasulullah SAW. Bilal mengikuti Rasulullah dalam berdakwah dan menjaga Rasulullah dengan sepenuh hati. Sikap yang ditunjukkan oleh Bilal ini membuat Rasulullah selalu menunjuknya sebagai muazin untuk mengumandangkan Adzan.
Adzan pertama yang dikumandangkan oleh Bilal bin Rabah adalah ketikat Rasulullah berhijrah ke Madinah pada saat Masjid Nabawi selesai dibangun.
Rasulullah menunjuk Bilal untuk mengumandangkan adzan karena Bilal memiliki suara yang merdu. Sejak saat itu Bilal dijuluki sebagai Muadzdzin ar-Rasul. Sampai khirnya Rasulullah wafat, Bilal menjadi orang terakhir yang mengumandangkan adzan untuk Rasulullah SAW. Sejak saat itu Bilal menolak ketika diminta untuk mengumandangkan adzan sampai akhirnya mau mengumandangkan adzan lagi ketika diminta oleh Umar bin Khatbah.
ADVERTISEMENT