Kisah Nabi Hud Saat Berdakwah kepada Kaum 'Ad

Konten dari Pengguna
1 Maret 2021 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Azab Angin Kencang pada Kisah Nabi Hud, Foto: Dok. sciencemag.org
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Azab Angin Kencang pada Kisah Nabi Hud, Foto: Dok. sciencemag.org
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Hud sangat erat kaitannya dengan Kaum ‘Ad, kaum pertama yang menyembah berhala setelah banjir besar pada zaman Nabi Nuh. Nabi Hud merupakan seorang rasul yang diutus untuk berdakwah kepada Kaum ‘Ad.
ADVERTISEMENT
Di dalam Alquran, disebutkan bahwa para nabi adalah orang-orang yang tumbuh besar secara alami di dalam kaumnya dan merupakan bagian dari kaumnya. Sama halnya dengan Nabi Hud, yang merupakan bagian dari Kaum ‘Ad. Nabi Hud merupakan cucu dari Nabi Nuh atau keturunan dari Sam bin Nuh, yang berasal dari suku ‘Ad.

Kisah Nabi Hud Berdakwah kepada Kaum ‘Ad Hingga Binasa

Dikutip dari Jurnal Komunika Vol. 5 No. 1 berjudul Sejarah Nabi-Nabi dalam Alquran, Kaum ‘Ad merupakan kaum yang mencapai kedudukan kuat di masanya. Pada masa itu, Kaum ‘Ad mempunyai kota megah dengan bangunan tinggi yang belum pernah ada sebelumnya, yang menggambarkan bahwa Kaum ‘Ad adalah kaum yang maju. Meski begitu, Kaum ‘Ad dipimpin oleh penguasa yang angkuh dan menyembah berhala.
ADVERTISEMENT
Setelah diutus menjadi rasul, Nabi Hud pun mengajak Kaum ‘Ad untuk bertakwa kepada Allah. Selain itu, dalam dakwahnya Nabi Hud juga mengingatkan akan nikmat Allah yang mereka dapatkan.
Salah satu dakwah Nabi Hud tercantum pada Alquran, tepatnya dalam Surat Asy Syu’ara ayat 128-135, dengan terjemahan sebagai berikut:
Meski begitu, mayoritas Kaum ‘Ad tidak mengindahkan seruan Nabi Hud. Mereka juga tidak mau meninggalkan berhala yang sudah mereka sembah sejak turun-menurun. Bahkan banyak Kaum ‘Ad yang menganggap bahwa Nabi Hud adalah seorang pendusta dan terkena penyakit gila karena tidak mau menyembah berhala mereka.
ADVERTISEMENT
Setelah sekian lama upaya dalam mendakwahi Kaum ‘Ad, Nabi Hud pun memasrahkan keingkaran mereka kepada Allah. Allah pun memberikan azab berupa langit dan awan yang hitam pekat yang disusul dengan berhembusnya angin dingin yang sangat dahsyat. Saking dahsyatnya, disebutkan bahwa angin tersebut dapat membuat banyak benda-benda berterbangan dan hancur seperti serbuk. Mulai dari hasil panen, binatang ternak, hingga berhala berterbangan hingga hancur tak tersisa. Banyak Kaum ‘Ad mati bergelimpangan bagaikan tunggul pohon kurma yang sudah lapuk. Disebutkan bahwa angin kencang ini berlangsung selama delapan hari tujuh malam.
Kisah dibinasakannya Kaum ‘Ad tercantum dalam firman Allah, tepatnya di dalam surat Al Haqqah dengan terjemahan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(RYFA)