Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Komponen dalam Isi Surat Perjanjian Hutang Piutang
15 Februari 2021 13:35 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum membahas komponen atau isi dalam surat perjanjian hutang piutang, kita tentu harus mengenali lebih dulu apa itu yang disebut dengan surat perjanjian hutang piutang dan fungsinya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku 150 Kumpulan Surat Perjanjian oleh Eka Putra, Penerbita Guepedia (2013: 164) surat perjanjian hutang dapat didefinisikan sebagai surat keterangan resmi yang tertulis dan menyantumkan informasi tertentu tentang ketentuan pinjaman hutang, termasuk nominal beserta syarat-syaratnya yang melibatkan pihak pemberi hutang dan penerima hutang.
Tujuan pengadaan surat perjanjian hutang piutang ini sendiri tentu ialah untuk mengikat pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut agar mematuhi ketentuan yang telah disepakati secara hukum . Di samping itu, adanya surat perjanjian ini juga berfungsi untuk meminimalisir munculnya hal buruk atau kerugian terhadap salah satu pihak selama periode hutang piutang berjalan.
Komponen atau Isi Surat Perjanjian Hutang Piutang
Berdasarkan penjelasan singkat tentang surat perjanjian hutang tadi, maka dalam surat perjanjian tersebut akan mengandung komponen-komponen berikut ini:
ADVERTISEMENT
Selain komponen di atas, kita juga bisa menambahkan komponen lain apabila diperlukan. Pada surat perjanjian hutang itu sendiri umumnya akan dibubuhi pula tanda tangan dari para saksi sebagai tanda penguat adanya surat perjanjian tersebut. Semoga ulasan tersebut bermanfaat ya! (HAI)
ADVERTISEMENT