Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kondisi Geografis Pulau Jawa Berdasarkan Peta
26 Juli 2021 17:36 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 24 April 2024 14:41 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang tersusun dari jejeran banyak pulau, baik berupa pulau-pulau kecil, ataupun pulau yang luas seperti Pulau Jawa . Secara geografis, Pulau Jawa termasuk salah satu pulau terluas di Indonesia dan memiliki jumlah penduduk paling banyak.
ADVERTISEMENT
Kondisi geografis Pulau Jawa berdasarkan peta termasuk sangat strategis. Mengutip Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Christiana Umi (2020: 22), kondisi geografis sendiri bisa diartikan sebagai keadaan muka bumi yang berkaitan dengan letak, cuaca, iklim, jenis tanah, flora dan fauna, serta sumber daya lain di dalamnya.
Kondisi geografis tersebut dapat mempengaruhi keadaan penduduk, seperti dalam bidang pekerjaan, pola pemukiman, hingga sektor ekonomi dan perdagangan. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab keadaan penduduk di Pulau Jawa lebih maju dari pulau-pulau lainnya.
Kondisi Geografis Pulau Jawa Berdasarkan Peta
ADVERTISEMENT
Mengutip Ekologi Keluarga: Konsep dan Lingkungan Keluarga (Edisi Revisi) oleh Herien Puspitawati (2018: 311), luas Pulau Jawa sekitar 128.297 kilometer persegi atau sekitar 7 persen dari seluruh luas wilayah daratan Indonesia. Luas tersebut dibagi menjadi enam provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten.
Sementara itu, jumlah penduduk Pulau Jawa pada tahun 2021 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 150,32 juta jiwa. Berdasarkan data tersebut, bisa dikatakan sekitar 40-50 persen populasi penduduk Indonesia dapat ditemukan di Pulau Jawa. Adapun sejumlah kota dengan penduduk paling padat di Pulau Jawa pada tahun 2021 adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Berapa letak geografis Pulau Jawa? Dalam peta, Pulau Jawa terletak di antara 7°50′10″ - 7°56′41″ Lintang Selatan (LS) dan 113°48′10″ - 113°48′26″ Bujur Timur (BT).
Pulau Jawa berbatasan dengan laut, daratan, dan memiliki bentang alam yang bervariasi, mulai dari pantai, dataran rendah, lembah, padang rumput, rawa, sungai, hutan, gunung, dan lain sebagainya.
Batas Daratan Pulau Jawa Berdasarkan Peta
Apa saja batas-batas Pulau Jawa?Berikut batas-batas daratan Pulau Jawa secara geografis.
Batas Laut Pulau Jawa Berdasarkan Peta
Berikut batas-batas laut Pulau Jawa secara geografis.
Karena memiliki wilayah yang cukup luas, maka penduduk Pulau Jawa terbilang memiliki bidang pekerjaan hingga tingkat ekonomi yang berbeda-beda bergantung pada daerah tempat tinggalnya. Hal ini sendiri disebabkan karena Pulau Jawa tidak hanya memiliki area pesisir saja, tapi juga memiliki lahan persawahan, pegunungan, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Geografi untuk SMP dan MTs Kelas VII oleh Wirastuti Widyatmanti dan Dini Natalia (2008), adapun jenis pantai, laut, gunung, dan lainnya yang menjadi salah satu aspek kondisi geografis Pulau Jawa berdasarkan peta di antaranya adalah sebagai berikut.
Nama-Nama Pantai di Pulau Jawa
Apa saja pantai di Pulau Jawa? Berikut daftarnya.
Nama-Nama Laut dan Selat di Pulau Jawa
ADVERTISEMENT
Nama-Nama Dataran Rendah di Pulau Jawa
Dataran rendah apa saja yang ada di Pulau Jawa? Berikut daftarnya.
Nama-Nama Dataran Tinggi di Pulau Jawa
Nama-Nama Gunung di Pulau Jawa
Menurut laman resmi Pemerintah Kabupaten Temanggung, terdapat 38 gunung yang terbentang di Pulau Jawa. Hampir semua gunung yang berada di pulau ini merupakan gunung berapi aktif.
Gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa adalah Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter dan gunung tertinggi kedua adalah Gunung Slamet dengan ketinggian 3.432 meter. Berikut beberapa gunung lain yang ada di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Gunung-gunung dan dataran tinggi yang berjarak berjauhan di Pulau Jawa membantu wilayahnya terbagi menjadi beberapa daerah yang relatif terisolasi dan cocok untuk persawahan lahan basah.
(HAI & SFR)