news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kronologi Peristiwa Pidato Bung Tomo Terjadi pada Tahun 1945

Konten dari Pengguna
12 Agustus 2021 15:24 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi  peristiwa pidato Bung Tomo yang terjadi pada tahun 1945, sumber gambar: https://www.freepik.com/
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi peristiwa pidato Bung Tomo yang terjadi pada tahun 1945, sumber gambar: https://www.freepik.com/
ADVERTISEMENT
Bangsa Indonesia tentu sudah tidak asing dengan nama Bung Tomo. Nama tersebut kerap kita dengar ketika mata pelajaran sejarah atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berlangsung. Bung Tomo merupakan sosok pahlawan yang pernah berpidato untuk membakar semangat arek-arek Suroboyo. Kronologi peristiwa pidato Bung Tomo yang terjadi pada tahun 1945 tersebut tentu menjadi kisah yang heroik sekaligus pembelajaran bagi generasi di masa kini dan masa depan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kisah Bung Tomo oleh Sarjono (2019), Sutomo atau yang lebih akrab disebut Bung Tomo merupakan pemuda kelahiran Surabaya, 3 Oktober 1920. Bung Tomo memiliki andil besar sebagai pahlawan karena mampu membangkitkan semangat rakyat untuk melawan para penjajah dari Belanda.

Kronologi Peristiwa Pidato Bung Tomo

ilustrasi peristiwa pidato Bung Tomo yang terjadi pada tahun 1945, sumber gambar: https://www.freepik.com/
Kronologi peristiwa pidato Bung Tomo yang terjadi pada tahun 1945 di Surabaya dilatarbelakangi oleh perbedaan pandangan terkait kepemilikan senjata. Tentar Keamanan Rakyat (TKR) dan rakyat Indonesia baru memperoleh senjata rampasan dari tentara Jepang. Namun, tentara Inggris justru meminta senjata tersebut untuk diserahkan pada pihak mereka.
Tentara Indonesia memprediksi bahwa penyerahan senjata tersebut dimaksudkan untuk melemahkan benteng pertahanan Indonesia. Apalagi, saat itu Belanda bergandengan dengan Inggris untuk menjarah kembali Idonesia dengan misi bernama Netherlands Indies Civil Administration (NICA).
ADVERTISEMENT
Sejak perintah penyerahan senjata tersebut, kondisi di Surabaya tidak kondusif karena rakyat Indonesia bersama TKR menyerang tentara Inggris dan Belanda. Hal ini sebagai upaya perlindungan diri agar tidak terjajah lagi oleh bangsa Barat.
Inggris memberikan ultimatum bahwa masyarakat harus menyerahkan senjata tersebut paling lambat 10 November 1945.namun, hal tersebut tidak membuat masyarakat Surabaya gentar dan justru malah semakin bersemangat untuk menegakkan kedaulatan.
Apalagi, pada masa itu pidato Bung Tomo mengobarkan semangat arek-arek Suroboyo untuk mempertahankan wilayah kedaulatan. Dengan keyakinan, dan prinsip pantang menyerah, arek-arek Suroboyo mampu melawan lebih dari 30.000 pasukan Inggris yang membawa senjata canggih.
(DLA)