Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kronologi Terjadinya Peristiwa Karbala dalam Sejarah Umat Islam
29 Juni 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kronologi Terjadinya Peristiwa Karbala dalam Sejarah Umat Islam
Menurut buku Tentara Langit di Karbala: Epik Suci Cucu Sang Nabi karya Kahlid Muhammad Khalid (2007:226), pasca Rasulullah SAW wafat, terjadi perselisihan antara umat muslim yang bersiteru karena belum menemukan pengganti Rasulullah SAW yang dianggap pantas. Hingga akhirnya sebagian besar masyarakat sepakat mengutus Abu Bakar sebagai khalifah pengganti yang diteruskan oleh Umar bin Khatab.
Namun, pihak lain merasa bahwa Ali bin Abi Thalib yang merupakan menantu Rasulullah SAW dianggap lebih baik dan lebih pantas. Sayangnya, ia justru dibunuh dan akhirnya kekuasaan tersebut dibunuh oleh lawannya, Muawiyah I.
Pada saat yang sama, masyarakat muslim di Kufah segera mengangkat Hasan bin Ali sebagai khalifah selanjutnya. Nah, untuk menghindari perang kedua belah pihak, maka dibuatlah perjanjian Hasan-Muawiyah yang menyatakan bahwa kursi kekhalifahan akan diberikan kepada Hasan jika Muawiyah meninggal terlebih dulu.
ADVERTISEMENT
Namun, Hasan justru meninggal lebih dulu usai diracun sehingga perjanjian tersebut akhirnya batal. Akhirnya, Muawiyah mengutus anaknya, Yazid untuk naik tahta. Masyarakat yang tidak puas dengan kepemimpinan Yazid akhirnya dimanfaatkan oleh Husain, saudara mendiang Hasan untuk merebut kembali tahta kekhalifahan.
Hal inilah yang akhirnya mengawali peristiwa Karbala. Yazid yang sudah tahu rencana Husain segera mempersiapkan pasukannya yang berjumlah 3000-5000 orang, sedangkan dirinya tidak berpartisipasi dalam pertempuran tersebut.
Berbeda dari Yazid, Husain hanya membawa sekitar 100 pendukung yang merupakan anggota keluarga Nabi Muhammad SAW, termasuk para wanita dan anak-anak. Dalam perjalanan, rombongan Husain mendapat kabar jika Kufah sudah berhasil dibungkam oleh Yazid. Meski begitu, pendukung Husain tidak gentar dan terus melanjutkan perjalanan ke Kufah.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 10 Oktober, perang dimulai sejak subuh, yang mana pendukung Husain mulai coba maju untuk menghadapi musuh. Akan tetapi, karena kalah jumlah dan kekuatan yang tak sebanding, akhirnya banyak pendukung Husain yang tewas, termasuk anak-anak.
Bahkan Husain pun akhirnya meninggal karena dipenggal setelah terluka parah karena terkena tembakan panah. Sejak kejadian pertempuran Karbala inilah, Islam Sunni dan Syaih menjadi berbeda hingga sekarang. (Anne)