Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Letak Astronomis: Pengertian dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Suatu Wilayah
2 Juni 2021 17:23 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu, Nana Supriatna (2008: 157), secara umum letak astronomis diartikan sebagai letak suatu wilayah yang berdasarkan pada koordinat garis lintang dan garis bujur. Adapun yang disebut garis lintang ialah garis imajiner horizontal yang melintang dan membelah bumi menjadi dua poros, yakni lintang utara dan lintang selatan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan garis bujur ialah garis imajiner vertikal yang membelah bumi menjadi bagian barat (bujur barat) dan timur (bujur timur) Greenwich berdasarkan perjanjian internasional.
Perbedaan letak astronomis ini pula menyebabkan beberapa wilayah ataupun negara di dunia memiliki iklim yang berbeda-beda.
Misalnya saja seperti Indonesia yang terletak di 6 derajat lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan dan 95 derajat bujur timur sampai 141 derajat bujur timur menjadikan negara kita beriklim tropis karena terletak di garis katulistiwa yang mendapatkan cukup sinar matahari dan memperoleh curah hujan sepanjang tahun.
Letak Astronomis dan Pengaruhnya Terhadap Suatu Wilayah
Selain memengaruhi iklim dan munculnya beberapa musim, letak astronomis suatu wilayah juga dapat menyebabkan perbedaan pembagian waktu di wilayah tertentu.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja di seperti di Indonesia yang memiliki 3 pembagian waktu yakni Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT).
Menurut keterangan dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial: Geografi, Sri Hayati (2007: 3), perbedaan pembagian zona waktu di Indonesia sendiri disebabkan oleh koordinar garis bujur yang didasarkan kepada waktu Greenwich (GMT), dimana setiap 15 derajat garis bujur memiliki perbedaan sebanyak 1 jam. Wilayah Indonesia diketahui memiliki wilayah sepanjang 46 derajat garis bujur, oleh sebab itu setiap wilayahnya memiliki perbedaan 1 jam antar zona waktu WIB,WITA dan WIT.
Berdasarkan penjelasan singkat tadi, maka letak astronomis dari suatu negara dapat mempengaruhi iklim dan musim serta pembagian zona waktu yang ada di wilayah masing-masing negara. (HAI)
ADVERTISEMENT