Konten dari Pengguna

Lirik dan Tangga Nada Lagu Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Timur

5 Januari 2022 15:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 5 April 2023 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tangga nada lagu Cublak-Cublak Suweng. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Tangga nada lagu Cublak-Cublak Suweng. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Cublak-Cublak Suweng adalah salah satu lagu daerah yang biasa dinyanyikan saat melakukan permainan daerah. Dalam praktiknya, lagu daerah Cublak-Cublak Suweng menggunakan nada pentatonis slendro.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tinggal di Pulau Jawa, pasti tidak asing dengan lagu Cublak-Cublak Suweng. Lagu ini diciptakan oleh wali songo bernama Syekh Maulana Ainul Yakin atau yang dikenal dengan nama Sunan Giri pada tahun 1442 M.
Pada awalnya, lagu Cublak-Cublak Suweng digunakan untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa melalui jalur kebudayaan. Lantas, bagaimana lirik dan tangga nada lagu Cublak-Cublak Suweng?

Lirik dan Tangga Nada Lagu Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Timur

Tangga nada lagu Cublak-Cublak Suweng. Foto: Unsplash
Makna lagu Cublak-Cublak Suweng artinya adalah tempat harta berharga. Cublak suweng artinya tempat suweng. Adapun dalam bahasa Jawa, suweng berarti anting atau perusahaan perempuan yang digunakan di telinga.
Berikut adalah lirik lagu Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Timur yang dikutip dari buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 2 karya Nidaul Janah dan Tim Bmedia (2021: 12).
ADVERTISEMENT
Isi dari lagu tersebut adalah mengajarkan manusia tentang harta atau kebahagiaan sejati yang tidak harus selalu mengikti hawa napsu dan juga tidak boleh serakah. Dengan hati yang bersih, maka kita akan lebih mudah dalam menemukan harta sejati dan tidak tersesat.
Sama seperti lagu daerah lainnya, tangga nada lagu Cublak-Cublak Suweng juga disusun secara berurutan. Berikut adalah tangga nada dari lagu permainan daerah yang satu ini.
Nah, agar Anda bisa cepat menghafal tangga nada tersebut, maka bisa sekaligus berlatih bermain alat musik, seperti pianika atau recorder.
ADVERTISEMENT

Lagu Cublak-Cublak Suweng

Ilustrasi anak-anak yang bernyanyi lagu Cublak-Cublak Suweng. Foto: Unsplash
Cublak-Cublak Suweng adalah lagu daerah yang biasanya dinyanyikan oleh anak-anak dalam melakukan suatu permainan. Lagu ini memiliki lirik yang pendek dan bersifat jenaka.

Asal Lagu Cublak-Cublak Suweng

Asal lagu Cublak-Cublak Suweng adalah dari Jawa Timur. Dikutip dari Meniti Jejak-Jejak Estetika Nusantara oleh Mudji Sutrisno (2022: 104), sejarah dari lagu ini berasal dari zaman wali songo Sunan Giri ketika melakukan penyebaran agama Islam di Jawa.
Lagu Cublak-Cublak Suweng populer digunakan sebagai pengiring dalam permainan tradisional Jawa yang memiliki nama yang sama, yaitu Dolanan Cublak-Cublak Suweng.

Tangga Nada Cublak-Cublak Suweng

Secara umum, tangga nada merupakan urutan nada yang disusun berurutan, seperti do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Ada banyak jenis tangga nada, salah satunya tangga nada pentatonis.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Konsep Dasar Seni Musik oleh Andika Ahmad (2019: 50), tangga nada pentatonis umumnya digunakan pada kebanyakan lagu daerah dan musik tradisional di Indonesia, seperti lagu Cublak-Cublak Suweng.
Lagu Cublak-Cublak Suweng menggunakan tangga nada pentatonis slendro. Ciri khas dari tangga nada pentatonis slendro adalah lagunya bersifat gembira, semangat, dan kadang fantastis.
Tangga nada pentatonis slendro adalah tangga nada yang memiliki susunan nada 1-2-3-4-5-6. Tangga nada jenis ini tidak mempunyai nada fa (4) dan si (7).

Arti Syair Lagu Cublak-Cublak Suweng

Ilustrasi anak-anak yang menyanyi lagu Cublak-Cublak Suweng. Foto: Unsplash
Dikutip dari Mengukir Nilai Karakter Melalui Tembang Dolanan Anak oleh Elisabeth Suratinem (2023: 19-20), berikut adalah arti syair lagu Cublak-Cublak Suweng.
1. Cublak-cublak suweng
Cublak suweng artinya tempat suweng atau semacam anting-anting bagi anak perempuan. Ini menggambarkan harta yang sejati atau sesuatu yang bermakna memberi kedamaian maupun ketenangan jiwa.
ADVERTISEMENT
2. Suwenge teng gelenter
Suwenge teng gelenter artinya suweng itu ada di mana-mana. Jadi, kebahagiaan atau ketenangan hati itu sebenarnya tidak jauh dari diri seseorang dan ada di sekitar, bukan karena harta benda.
3. Mambu ketundhung gudel
Gudel artinya anak kerbau. Kerbau atau gudel bagi falsafah Jawa menggambarkan dungu atau bodoh. Secara harfiah, mambu ketundhung gudel artinya baunya dituju anak kerbau.
Dalam hal ini, mambu ketundhung gudel memiliki arti orang yang bodoh mencari kebahagiaan menggunakan hawa nafsu, egois, serakah, tidak mengindahkan norma ataupun agama, sehingga melakukan tindak kejahatan untuk kepentingan diri sendiri.
4. Pak empo lera-lere
Pak empo lera-lere dapat diartikan semacam orang tua yang sudah tidak punya gigi atau ompong, tengak-tengok ke kiri dan ke kanan seperti orang yang kebingungan.
ADVERTISEMENT
Kebingungan tersebut disebabkan oleh sikap yang dikuasai hawa nafsu, sehingga walaupun hartanya berlimpah tetapi tidak menemukan atau merasakan kebahagiaan yang sejati.
5. Sapa ngguyu ndhelikake
Ngguyu artinya tertawa, sedangkan ndhelikake artinya menyembunyikan. Dalam hal ini, sapa ngguyu ndhelikake dapat diartikan siapa yang tertawa berarti dialah yang menyembunyikan.
Kalimat ini memberi makna orang yang bersuka cita itulah yang bijaksana, yang mampu menemukan dan merasakan kebahagiaan sejati. Dia mampu menjalani hidup bahagia walau tidak harus bergelimang dengan harta dunia.
6. Sir-sir pong dhele kopong
Sir-sir artinya hati nurani, sedangkan pong dhele kopong artinya kedelai yang kosong. Hal ini diartikan bahwa dalam hidup ini, setiap orang harus bijaksana agar dapat menemukan kebahagiaan sejati.
ADVERTISEMENT
Seseorang harus mengosongkan diri, yang artinya ia perlu meninggalkan hal-hal yang jahat dan perkataan kasar atau kotor. Lebih baik menjaga hati yang suci, tersenyum, dan bersyukur, sehingga hati menjadi bahagia.
Secara keseluruhan, lagu Cublak-Cublak Suweng memberikan pesan bahwa setiap orang yang mampu bersyukur dalam kondisi apa pun dan tidak serakah pada harta dunia, maka hatinya akan bahagia.
(Anne & SFR)