Macam-Macam Barang Menurut Sifatnya dalam Ilmu Ekonomi

Barang menurut sifatnya. Sumber: unsplash.com

Kebutuhan manusia bisa diartikan sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia atau keinginan manusia yang harus dipenuhi demi tercapainya kepuasan untuk keberlangsungan hidupnya. Adapun kebutuhan tersebut bisa berupa barang ataupun jasa. Dalam ilmu ekonomi, jika manusia bisa mmenuhi kebutuhannya, maka bisa dikatakan bahwa hidupnya sudah mencapai kemakmuran. Lantas, apa saja macam-macam barang menurut sifatnya dalam ilmu ekonomi?

Pada dasarnya terdapat empat prinsip dalam memenuhi kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow antara lain sebagai berikut.

Macam-Macam Barang Menurut Sifatnya dalam Ilmu Ekonomi

Barang menurut sifatnya. Sumber: unsplash.com

Setidaknya terdapat dua macam alat pemuas kebutuhan manusia yang bisa diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Berikut adalah macam-macam barang menurut sifatnya dalam ilmu ekonomi yang dikutip dari buku Bongkar Pola Soal UNBK SMA/MA IPS 2020 karya Ika Femilia dan Smart Teachers Team (2019:195).

1. Barang Ekonomi

Barang ekonomi merupakan barang pemuas kebutuhan manusia yang memiliki nilai dan harga sehingga untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan. Adapun pengorbanan tersebut bisa berupa uang, tenaga, waktu, pikiran, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, barang ekonomi sifatnya tidak gratis. Contoh dari barang ekonomi antara lain adalah minyak di dalam bumi, sayur di pasar, sepeda motor di dealer, dan lain-lain.

2. Barang Bebas

Barang bebas merupakan barang yang jumlahnya tidak terbatas dan bisa didapatkan dengan mudah tanpa perlu melaksanakan pengorbanan yang berarti. Umumnya barang bebas adalah barang yang sudah disediakan oleh alam. Contohnya air laut, udara, pasir, dan lainnya.

3. Barang Illith

Barang illith merupakan barang yang dalam keadaan normal akan memperlihatkan manfaat bagi manusia, sedangkan jika dalam kondisi berlebihan dapat mengakibatkan bencana. Contohnya adalah air hujan yang dapat menyebabkan banjir dan angin laut yang dapat menjadi berkah, tetapi juga bisa menjadi bencana bagi nelayan.

(Anne)