Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mad Tabi'i dan Hukum Bacaannya dalam Ilmu Tajwid Alquran
11 Maret 2021 18:14 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika membaca Alquran hal yang penting diperhatikan adalah ilmu tajwid , yakni cara membaca Alquran dengan hukum bacaannya. Hukum bacaan yang di maksud adalah panjang pendek suatu bacaan, tertib makhraj hurufnya dengan tujuan memperindah bacaan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Alam (1995:15) Ilmu tajwid adalah suatu ilmu pengetahuan cara membaca Alquran dengan baik dan tertib menurut makhrajnya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung atau tidaknya, irama dan nadanya, serta titik komanya yang sudah diajarkan Rasulullah saw, kepada para sahabatnya.
Oleh sahabat-sahabatnya diajarkan pula padaa tabi’in. Oleh tabi’in diajarkan lagi pada Tabi’in Tabi’in. Dan Tabi’in-Tabi’in menyebarluaskan ilmu tajwid ini dari masa ke masa, sampai kepada kita kaum muslimin dewasa ini.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa ilmu tajwid tidak bisa dilepaskan fungsinya dalam mempelancar bacaan Alquran. Adapun selain ilmu tajwid yang bisa digunakan dalam bacaan Alquran seperti mad tabi’i.
Mad Tabi'i dan hukum bacaannya dalam ilmu tajwid Alquran
Mad tabi’i merupakan bagian dari mad yang artinya memanjangkan bacaan huruf dengan panjang satu alif atau dua harakat, dua alif atau empat harakat dan tiga harakat atau enam harakat.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di kutip dari M. Muchtar Lubis (2018:45) mad Tabi’i itu sendiri secara harfiah mad artinya panjang dan tabi’i artinya biasa. Syarat agar bisa disebut mad tabi’i yaitu apabila alif ( ﺍ ) dan sesudahnya fathah, ya sukun ( ﻱ ) dan sesudahnya kasrah, wau sukun ( ﻮ ) dan sesudahnya dammah, maka yang seperti itu bacaannya disebut Mad Tabi’i. Dalam surat Alquran terdapat contoh Mad Tabi’i, yakni harus panjang satu alif atau dua harakat (Al - Abror, 2011: 46-47)
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ
Dari penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan jika mad tabi’i adalah mad asli yakni memanjangkan bacaan dua harakat atau satu alif. Menjadi Mad Tabi’i apa bila bertemu dengan huruf mad yaitu; huruf alif dan sesudahnya fathah, ya sesudanhya kasrah dan wau sukun sesudahnya dammah. Contoh lainnya : كتَا بٌ - يَقُوْلُ – سمِيْعٌ
ADVERTISEMENT
(KPS/RA)