Makna Bhineka Tunggal Ika, Tulisan pada Pita yang Dicengkeram Burung Garuda

Konten dari Pengguna
20 September 2021 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makna Bhineka Tunggal Ika, tulisan pada pita yang dicengkeram burung garuda. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makna Bhineka Tunggal Ika, tulisan pada pita yang dicengkeram burung garuda. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia yang dapat kita temukan dalam tulisan pada pita yang dicengkeram burung garuda. Secara umum bhineka tunggal ika dikenal sebagai representasi dari keragaman latar belakang penduduk Indonesia yang diharapkan tetap dapat besatu padu demi bangsa dan negara meski memiliki banyak perbedaan.
ADVERTISEMENT
Tulisan pada pita yang dicengkerang burung garuda pancasila, yakni Bhineka Tunggal Ika banyak disederhanakan dengan arti “berbeda-beda namun tetap satu jua”. Dikutip dari buku Top Modul Lolos Tes CPNS, Tim Smart Genesis (2017: 28), adapun maksud kalimat Bhineka Tunggal Ika tersebut mengandung makna bahwa meskipun rakyat Indonesia memiliki latar belakang yang berbeda beda dari segi suku, ras, keyakinan, adat istiadat, dan lain sebagainya, namun pada hakikatnya mereka tetaplah sau kesatuan yang menujukan identitas bangsa Indonesia.
Ilustrasi makna Bhineka Tunggal Ika, tulisan pada pita yang dicengkeram burung garuda. Sumber: Freepik

Makna Bhineka Tunggal Ika, Tulisan pada Pita yang Dicengkeram Burung Garuda

Berdasarkan makna yang terkandung dalam semboyan bangsa tersebut, maka seluruh rakyat Indonesia yang notabene memiliki latar belakang berbeda-beda tersebut diharapkan dapat terus menanamkan sikap toleransi dan saling menghargai kepada satu sama lain sebagai upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Bhineka Tunggal Ika juga diharapkan bisa terus menjadi pengingat bahwa seluruh rakyat Indonesia haruslah sama-sama menjaga loyalitas dan dedikasinya sebagai satu kesatuan, yakni sebagai bagian dari bangsa dan negara Indonesia.
Harapan besar yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika pada dasarnya diadopsi oleh pendiri bangsa berdasarkan isi kitab Sutasoma milik Mpu Tantular tahun 1851. Dalam kitab tersebut, Mpu Tantular mengajarkan makna toleransi antara umat beragama Hindu dan Buddha.
Pada saat itu, semobyan “Bhineka Tunggal Ika” dimanfaatkan untuk mendorong terciptanya kerukunan di antara penduduk Majapahit yang memiliki perbedaan keyakinan tadi. Oleh karena itu, gagasan Mpu Tantular tersebut pun dimanfaatkan pendiri bangsa guna merepresentasikan harapannya terhadap bangsa dan negara Indonesia, agar bisa tetap bersatu meski memiliki banyak perbedaan.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui makna tulisan pada pita yang dicengkeram burung garuda, yakni Bhineka Tunggal Ika, semoga seluruh masyarakat Indonesia bisa terus berupaya menciptakan kesatuan dan persatuan bagi terwujudnya harapan bangsa tersebut.(HAI)