Makna Kemenangan Idul Fitri setelah Puasa Ramadhan

Konten dari Pengguna
11 April 2022 20:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Makna Kemenangan Idul Fitri, Foto: Pexels/Rodnae Productions
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makna Kemenangan Idul Fitri, Foto: Pexels/Rodnae Productions
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah kita berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, kita akan bertemu dengan Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal 1443 H nanti. Hari raya Idul Fitri ini identik dengan hari kemenangan bagi umat Muslim. Mengapa demikian? Simak penjelasannya dalam artikel mengenai makna kemenangan Idul Fitri berikut ini.
ADVERTISEMENT

Makna Kemenangan Idul Fitri

Sebelum ke makna kemenangan Idul Fitri, mari kita ketahui dahulu apa itu Idul Fitri. Dikutip dari buku Di Balik 7 Hari Besar Islam: Sejarah, Makna dan Amaliah (2012:151-152), kata ‘ied juga sering diartikan setara dengan kata ‘adda-ya’uddu yang berarti “membilang”, “menghitung” atau “bilangan” dan “hitungan” atau juga yang “berulang-ulang”, “siklus” atau “putaran”. Ini terjadi karena memang hari raya fitri selalu terulang setiap tahunnya.
Pada sejarahnya, perayaan Idul Fitri dimulai pada tahun 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriyah. Pada saat itu, kaum Muslimin memenangkan Perang Badar. Perang Badar adalah perang yang terjadi pada bulan Ramadhan yang mana jumlah pasukan kaum Muslimin jauh lebih sedikit daripada kaum kafir. Namun dengan kuasa Allah SWT, kaum Muslimin mampu memenangkan perang tersebut. Allah pun memberikan hadiah kepada kaum Muslimin yakni berupa Idul Fitri. Oleh karena itu, Idul Fitri bisa disebut juga sebagai momen kemenangan umat Muslimin dalam perang Badar melawan kaum kafir.
Ilustrasi Makna Kemenangan Idul Fitri, Foto: Pexels/Rodnae Productions
Kini, makna kemenangan pada Idul Fitri telah berubah. Meskipun kaum Muslimin tetap akan menang dalam “berperang” jika mampu mengalahkan “musuh” hingga Idul Fitri nanti, namun “musuh” yang dibicarakan kali ini bukanlah orang maupun suatu kaum, melainkan hawa nafsu sendiri.
ADVERTISEMENT
Selama bulan Ramadhan, kaum Muslimin menjalankan ibadah puasa dengan melawan hawa nafsu mereka sendiri agar ibadah puasa yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.
Selain kemenangan melawan hawa nafsu, ada bentuk kemenangan lain yang bisa didapat oleh kaum Muslimin di hari raya Idul Fitri nanti. Bila kaum Muslimin dapat mempertahankan imannya dengan menjalani puasa sebulan penuh, maka semua dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Hal ini membuat kaum Muslimin suci dari dosa seperti bayi yang baru lahir. Menjadi suci inilah salah satu bentuk kemenangan lain yang akan diraih oleh umat Muslimin di Idul Fitri nantinya.
Demikian makna kemenangan Idul Fitri setelah puasa Ramadhan. Semoga kita semua dapat merasakan makna tersebut di hari raya Idul Fitri nanti. (LOV)
ADVERTISEMENT