Konten dari Pengguna

Masker N95 Diprioritaskan Bagi Tenaga Medis Bukan Untuk Pengunaan Pribadi

24 November 2020 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Masker N95. Sumber: Frask.de
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Masker N95. Sumber: Frask.de
ADVERTISEMENT
Masker N95 dikenal sebagai alat respirasi yang biasa digunakan oleh para tenaga kesehatan (Nakes). Seiring berlangsungnya pandemi virus corona di Indonesia yang belum juga berhenti, keberadaan masker medis ini masih terus dicari dan dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, jenis masker medis tersebut diklaim dapat bekerja secara efektif dalam menyaring 95 persen partikel kecil berukuran 0,3 mikron. Oleh sebab itu, Masker N95 sangat dibutuhkan para tenaga medis karena termasuk kategori Alat Pelindung Diri (APD) untuk menangani pasien COVID-19.

Masker N95 Tidak Dianjurkan Untuk Penggunaan Pribadi

Sayangnya, saat ini banyak masyarakat umum atau non medis yang mulai menggunakan masker jenis ini sebagai kebutuhan pribadi untuk mencegah penularan Covid-19. Padahal, sebenarnya masker jenis ini tidak dianjurkan untuk penggunaan pribadi melainkan diprioritaskan bagi Nakes yang jauh lebih membutuhkan.
Menurut laporan CNBC, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahkan melarang masyarakat untuk menggunakan masker medis N95 apalagi yang memiliki katup. Masker N95 berkatup sendiri dibuat untuk petugas labolatorium dan dirancang dengan bahan polypropylene non-woven berpori-pori kecil yang bisa menyaring partikel berukuran mikron. Oleh karenanya, masker ini tidak cocok untuk penggunaan sehari-hari karena bisa menyulitkanmu bernapas.
ADVERTISEMENT
Disamping itu, masker berkatup tersebut dinilai hanya bisa memberikan perlindungan satu arah, yakni hanya untuk si pemakai, namun tidak efektif untuk melindungi orang lain disekitarnya. Menurut beberapa informasi, katup tersebut justru berpotensi untuk menyebarkan virus karena droplets bisa saja masuk melalui celah katup pada permukaan masker.
Menurut John O’Horo, seorang spesialis penyakit menular di Mayo Clinic, pemakaian masker N95 bagi penggunaan sehari-hari dinilai kurang efektif dan justru berlebihan. Selain itu, seorang Peneliti Kesehatan Lingkungan Harvard, Joseph Garner Allen juga menganjurkan masyarakat untuk menggunakan masker kain dua hingga tiga lapis yang dianggap cukup efektif untuk mencegah penularan, sekaligus lebih ekonomis. (HAI)