Memahami Cara Kerja Diafragma Pada Sistem Pernapasan

Konten dari Pengguna
4 Agustus 2021 13:48 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
unsplash.com - Cara kerja diafragma
zoom-in-whitePerbesar
unsplash.com - Cara kerja diafragma
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu kalau sebenarnya cara kerja diafragma adalah suatu proses penting saat kita bernapas? Ya, hal ini dikarenakan otot pernapasan utama kita sebagai manusia adalah diafragma.
ADVERTISEMENT
Kita membutuhkan otot saat bernapas, saat inilah cara kerja diafragma berjalan. Diafragma atau Thoracic diaphragm merupakan otot yang berada pada bagian dasar internal skeletal antara rongga dada dengan rongga perut yang berperan dalam proses pernapasan.
Diafragma adalah otot berbentuk kubah yang terletak di bawah paru-paru, tepat di dasar rongga dada. Organ tubuh ini memisahkan jantung dan paru-paru dengan organ perut (lambung, usus, limpa, dan hati).

Cara Kerja Diafragma Pada Sistem Pernapasan

Dilansir dari buku Seri Sains: ALat-alat Pernapasan, Khamim S.Pd, 2020, bernapas adalah kegiatan atau proses menghirup oksigen ke dalam tubuh disertai membuang karbon dioksida dari dalam tubuh. Kegiatan bernapas yang kita lakukan ini membutuhkan kekuatan otot. Di sinilah diafragma berfungsi dalam sistem pernapasan kita.
ADVERTISEMENT
Berikut penjelasan singkat proses cara kerja diafragma saat kita bernapas:
sumber foto: https://pixabay.com/
Selain membantu proses pernapasan, masih banyak lagi fungsi diafragma lainnya yang ternyata tak kalah penting. Diafragma membantu ketika kita bersin, muntah, buang air kecil, dan buang air besar. Cara kerja diafragma di tahap ini adalah dengan meningkatkan tekanan rongga perut. Diafragma juga mampu mencegah terjadinya refluks gastroesofageal (naiknya asam lambung ke kerongkongan) dengan menjaga tekanan pada kerongkongan. Maka dari itu, bisa dipastikan bila otot satu ini bermasalah, maka kinerja tubuh kamu mungkin akan ikut terganggu.
ADVERTISEMENT
Otot diafragma dapat mengalami lumpuh sebagian atau seluruhnya. Kelumpuhan ini biasanya disebabkan oleh adanya kerusakan pada saraf yang mengatur otot-otot pernapasan, termasuk otot diafragma. Saat hanya satu sisi otot saja yang lumpuh, maka proses pernapasan akan terhambat sehingga dapat membuat penderitanya mengalami gagal napas.
Bernapas yang baik ternyata adalah dengan mengembangkan diafragma, bukan dada. Bernapas dengan memaksimalkan cara kerja diafragma bisa membantu paru-paru berkembang menjadi lebih besar, sehingga udara yang masuk lebih banyak.
Bernapas dengan diafragma dapat dilatih dengan berbaring. Berbaringlah telentang dan letakkan satu tangan di perut serta tangan lainnya di dada. Saat menarik napas, dorong perut ke atas sejauh mungkin. Kamu akan merasakan tangan di perut bergerak ke atas, sementara tangan di dada tidak bergerak. Lalu ketika mengeluarkan udara sisa, dorong perut ke bawah sampai kamu merasakan jika tangan yang ada di perut bergerak turun. (DNR)
ADVERTISEMENT