Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memahami Komposisi Penduduk Berdasarkan Wilayah Geografis Desa dan Kota
20 Oktober 2021 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita sering mendengar berita kota sesak akan penduduk , kekurangan tempat tinggal, maupun macet. Di sisi lain desa dihuni sedikit penduduk, banyak lahan yang tidak termanfaatkan, maupun pemuda yang mulai sedikit. Itulah salah satu penyebab komposisi penduduk.
ADVERTISEMENT
Lantas apa itu komposisi penduduk terutama berdasarkan wilayah geografis desa dan kota?
Komposisi Penduduk Wilayah Desa dan Kota
Komposisi penduduk merupakan susunan atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Salah satu kriteria dari komposisi penduduk adalah wilayah geografis.
Komposisi penduduk berdasarkan wilyah geografis desa dan kota sangat dipengaruhi oleh motif ekonomi. Sebab di kota orang lebih mudah untum mencari kerja dan menjanjikan dari sisi pendapatan dari pada di desa. Hal tersebut dibuktikan dengan negara-negara maju yang sebagian besar penduduknya tinggal di perkotaan. Namun bukan berarti penduduk desa tidak memiliki kelebihan.
Lebih lengkapnya dalam mengetahui perbedaan dari masyarakat desa dan masyarakat kota yang dikemukakan Soerjono Soekanto dalam bukunya berjudul Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas (2002) menjelaskan.
ADVERTISEMENT
Dari lingkungan alam masyarakat desa lebih bergantung dengan alam sekitar. Sementara masyarakat kota tidak terlalu bergantung dengan subur tidaknya keadaan alam. Mata pencaharian masyarakat desa didominasi pada sektor pertanian. Di sisi lain masyarakat kota memiliki beraneka ragam sesuai dengan keahlian dan keteramilan.
Komunitas masyarakat desa lebih kecil dibandingkan masyarakat kota yang padat dan heterogen. Dalam stratifikasi sosial, masyarakat desa dilihat dari kepemilikan tanah dan bangsawan. Sementara masyarakat kota dilihat dari ukuran kekayaan, pendidikan, dan status sosial. Mobilitas masyarakat desa lebih kecil dan cenderung homogen. Sementara masyarakat kota lebih dinamis, sebab masyarakatnya yang heterogen. Solidaritas masyarakat desa tidak usah ditanyakan lagi. Solidaritas masyarakat desa sangatlah tinggi yang dibuktikan dengan banyaknya gotong royong dan musyawarah. Sementara masyarakat kota dalam segi solidaritas cukup kurang. Hal ini disebabkan karena masyarakat berorientasi pada kepentingan material.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Berdasarkan situs Worldmeter.info mencatat pada tahun 2020 jumlah penduduk perkotaan di Indonesia sebanyak 154,2 juta jiwa (56,4%) dari total penduduk sebesar 273,5 juta jiwa. Jumlah tersebut naik 1,07% dari tahun sebelumnya sebesar 150, 9 juta jiwa.
Walaupun masyarakat Indonesia lebih banyak tinggal di perkotaan, namun persentasenya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan masyarakat di pedesaan. Sehingga perbandingan antara indutri dengan pertanian cukup seimbang. (MZM)