Konten dari Pengguna

Memahami Makna Hadits Kullu Mauludin Yuladu Alal Fitrah tentang Anak baru Lahir

16 Februari 2022 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak yang baru dilahirkan. Foto: unsplash.com/@huchenme
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak yang baru dilahirkan. Foto: unsplash.com/@huchenme
ADVERTISEMENT
Dalam masyarakat pemeluk agama Islam, terdapat sebuah hadits tentang anak yang baru dilahirkan yang sangat mahsyur. Hadits tersebut adalah kullu mauludin yuladu alal fitrah. Lantas apa maksud dari hadits tersebut?
ADVERTISEMENT

Makna Hadits Kullu Mauludin Yuladu Alal Fitrah

Kullu mauludin yuladu alal fitrah merupaka penggalan dari hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ
Dikutip dari buku Sekolah Tak Berdinding karya Elina Lestariyanti (2021:65), setiap anak dilahirkan masih fitrah. Jika diibaratkan dengan kertas, manusia terlahir seperti kertas putih, tanpa goresan tinta, tanpa cacat, dan bebas dari dosa. Mesipun orangtua yang melahirkannya mungkin telah berbuat dosa. Dalam Islam tidak dikenal adanya dosa warisan.
Kata fitrah juga tertulis dalam Alquran Surat Ar-Rum ayat 30 yang artinya,
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. Ar-Rum:30)
Ilustrasi anak dalam keadaan fitrah. Foto: unsplash.com/@fengo
Dari hadits kullu mauludin yuladu alal fitrah menjelaskan betapa besarnya pengaruh orang tua terhadap anaknya, bukan hanya dari fisiknya saja, namun dalam mendidik dan membesarkan seorang anak.
ADVERTISEMENT
Seperti pribahasa buah apel jatuh tidak jauh dari pohonnya. Artinya seorang anak memiliki fisik dan sifat yang tidak jauh dari orang tuanya.
Maka tugas dari orang tua adalah mendidik anak dengan kebaikan. Sehingga kelak anak akan menjadi seorang yang baik. Di sisi lain, apabila orang tua mengajari anak dengan keburukan, maka akan menciptakan hal yang serupa. Misalnya ketika orang tua berlaku keras, maka saat dewasa anak akan menjadi pribadi yang keras, baik kepada orang tuannya maupun orang lain.
Karena itu sejak awal orang tua, melahirkan seorang anak tidak hanya dengan memberikan modal secara fisik seperti asupan makanan maupun minuman yang dibutuhkan, tetapi juga memberikan kapada anaknya makanan spiritual rohani, batin, itu berupa keyakinan, keimanan, dan kemuliaan akhlak.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang makna hadits kullu mauludin yuladu alal fitrah. Semoga menjadikan pembelajaran orang tua dalam mendidik anak. (MZM)