Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Memahami Teori Motivasi Belajar untuk Diterapkan di Sekolah
28 Februari 2022 18:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teori motivasi belajar harus diketahui oleh pendidik di sekolah. Dalam KKBI daring, motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga didefinisikan sebagai usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
ADVERTISEMENT
Jadi apakah teori motivasi belajar itu? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Pengertian Teori Motivasi Belajar dan Aspek-Aspeknya
Menurut buku Teori Belajar dan Pembelajaran oleh Dr. Hj. Herliani, M.Pd, Dr. Didimus Tanah Boleng, M. Kes, dan Dr. Elsye Theodora Maasawet, M.Pd (2021: 11-13), motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar dalam diri siswa harus diperkuat terus menerus. Supaya siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, maka pada tempat belajar harus dibuat suasana belajar yang menggembirakan dan menyenangkan bagi siswa.
Terdapat dua aspek dalam motivasi belajar, yaitu:
Motivasi ekstrinsik: Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid belajar dengan keras agar mendapat nilai ujian yang baik.
ADVERTISEMENT
Motivasi Intrinsik: Motivasi internal adalah untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar menghadapai ujian karena senang pada mata pelajaran yang diujkan itu. Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang mendapat tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang mengandung nilai informasional tetapi bukan dipakai untuk kontorl. Seperti mendapat pujian dari guru karena telah belajar dengan tekun atau karena mendapat nilai yang lebih baik dari nilai sebelumnya.
Terdapat dua jenis motivasi interinsik, yaitu motivasi intrinsik berdasarkan seterminasi diri dan pilihan personal. Selain itu, ada pula motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal. Pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika seseorang merasa mampu dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit namun juga tidak terlalu mudah.
Itulah penjelasan mengenai teori motivasi belajar beserta aspek motivasi belajar siswa. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi guru untuk menerapkan motivasi belajar kepada siswa di sekolah.(IND)
ADVERTISEMENT