Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Achmad Soebardjo dan Perannya dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
16 Agustus 2021 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Biografi Singkat Achmad Soebardjo.
Achmad Soebardjo lahir pada tanggal 23 Maret 1896 di Karawang, Jawa Barat. Pada masa pergerakan nasional ia aktif di Perhimpunan Indonesia dan PNI. Pada masa pendudukan Jepang, ia bekerja pada kantor Kepala Biro Riset Angkatan Laut Jepang (Kaigun Bukanhu) di bawah pimpinan Laksamana Maeda. Tugas Achmad Soebardjo di kantor tersebut adalah memberikan data-data mengenai kehidupan masyarakat Indonesia kepada Laksamana Maeda.
Pada saat Jepang mengalami kekalahan dalam perang, Achmad Soebardjo aktif sebagai salah salah satu anggota BPUPKI dan kemudian diikutsertakan dalam Panitia Sembilan, yang dibentuk oleh Soekarno. Dalam panitia sembilan, perannya sangat besar karena gagasannya dimasukkan sebagai paragraf pertama pada Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi, “Bahwa Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, oleh karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.”
ADVERTISEMENT
Setelah masa kemerdekaan, Achmad Soebardjo dilantik menjadi Menteri Luar Negeri pertama Indonesia .
Peran Achmad Soebardjo dalam Proklamasi Kemerdekaan
Menjelang proklamasi, terjadi peristiwa Rengasdengklok, yaitu golongan pemuda membawa Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok agar terhindar dari pengaruh Jepang dan dapat segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Achmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda agar bisa membawa Bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Jakarta. Di Jakarta Achmad Soebardjo meminta izin pada Laksamana Maeda agar rumahnya digunakan untuk menyusun naskah proklamasi. Laksamana Maeda yang bersimpati pada perjuangan bangsa Indonesia tentu saja mempersilahkan para pejuang untuk menggunakan rumahnya sebagai tempat merumuskan naskah proklamasi.
Dalam proses perumusan, Achmad Soebardjo turut menyumbangkan buah pikiran untuk konsep naskah proklamasi bersama Bung Karno dan Bung Hatta. Achmad Soebardjo menyampaikan gagasannya untuk bagian pertama naskah proklamasi yaitu, “Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.” Bung Hatta kemudian menambahkan bagian kedua konsep naskah proklamasi yaitu, “Hal2 mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l diselenggarakan dengan tjara seksama dalam tempoh sesingkat-singkatnja.”
ADVERTISEMENT
Naskah yang masih berupa tulisan tangan Bung Karno itu kemudian dibawa ke hadapan para hadirin yang berada di rumah Laksamana Maeda pada waktu itu. Atas usulan Sukarni, naskah tersebut kemudian ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama wakil-wakil bangsa Indonesia. Setelah itu naskah diketik oleh Sayuti Melik. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akhirnya dibacakan oleh Bung Karno di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur no. 56. (IND)