Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Arti dan Makna Segehan Agung dalam Budaya Bali
28 Februari 2022 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Makna segehan agung dalam kebudayaan Bali merupakan hal yang sangat penting dan sakral. Menurut Kamiartha, 1992, segehan agung adalah segehan yang beralaskan nyiru yang berisi nasi, bawang merah, jahe, garam, dan uang. Biasanya, sěgěhan agung dilengkapi dengan kelapa dan telur itik mentah.
ADVERTISEMENT
Di tengahnya segehan biasanya diberi tempat sebagai alas kelapa yang di sampingnya susun sebuah kemiri, telor, pangi ‘keluek’, gagantusan, peselan. Di luarnya diisi nasi 11 porsi yang disusun berdasarkan mata angin.
Segehan tersebut juga dilengkapi canang gantal, dan canang rebong. Seusai dipersembahkan beras serta perlengkapannya ditaburkan ke empat penjuru, yaitu Timur, Selatan, Barat, dan Utara.
Arti dan Makna Segehan Agung
Maksudnya adalah segehan agung bukanlah berarti segehan besar seperti pemahaman masyarakat Hindu pada umumnya, melainkan sěgěhan yang ditujukan kepada seluruh bhuta kala dan pengikut-Nya.
Hal itu tercermin dari nasi 11 porsi yang ditaruh berdasarkan mata angin dan beras serta perlengkapan yang ditaburkan ke empat penjuru mata angin. Nasi yang ditaruh disetiap arah mata angin itu mengandung makna bahwa segehan itu ditujukan kepada suluruh bhuta kala yang ada di sěgala penjuru mata angin.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Mengapa Bali disebut Bali, Ketut Wiana (2004), dijelaskan bahwa penaburan beras dan perlengkapan yang lain mengandung makna sebagai pemberian kepada seluruh bhuta kala yang menempati keempat penjuru yang mungkin tidak dapat hadir saat ritual dilaksanakan.
Tahap berikutnya anak ayam tersebut diputuskan lehernya sehingga darahnya menciprat keluar dan dioleskan pada kelapa yang telah dipecahkan tadi, telor kemudian dipecahkan, di”ayabin” kemudian ditutup dengan tetabuhan.
Demikian arti dan makna segehan agung dalam tradisi budaya masyarakat Bali. (DNR)
ADVERTISEMENT