Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Arti Tarhib Ramadhan yang Menjadi Tradisi di Beberapa Negara Islam
15 Maret 2022 18:36 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tinggal beberapa hari lagi, umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan Ramadhan yang penuh kebaikan. Dalam menyambut datangnya bulan yang suci ini, terdapat sebuah tradisi yang diagakan negara-negara Islam yang bernama tarhib Ramadhan. Sebenarnya apa sih arti tarhib Ramadhan?
ADVERTISEMENT
Mengenal Arti Tarhib Ramadhan yang Menjadi Tradisi di Beberapa Negara Islam
Setiap tahunnya, umat Islam menyambut bulan suci Ramadhan. Pada bulan tersebut, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh. Sebab puasa menjadi rukun Islam yang ketiga.
Tarhib Ramadhan menjadi salah satu tradisi yang dilakukan di beberapa negara Islam dalam menyambut bulan yang ke-9 dalam kelander Hijriah ini.
Dikutip dari buku Informasi Kapuas - Jilid 13 karya Jum'atil Fajar (2016:72), tarhib Ramadhan adalah sebuah tradisi menyambut datangnya bulan suci Ramadhan untuk meluruskan persepsi kaum Muslimin yang kurang utuh, kurang benar, atau salah terhadap bulan Ramadhan.
Secara etimologis, kata tarhib berasal dari bahasa Arab ra-hi-ba, yarhabu, rahbun yang berarti luas, lapang dan lebar. Kata tersebut kemudian berubah menjadi fi’il rahhaba, yurahhibu, tarhiban yang berarti menyambut, menerima dengan penuh kelapangan, kelebaran dan keterbukaan hati.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Ramadhan berasal dari kata al Ramadh yang artinya panas batu akibat sengatan sinar. Selain itu, terdapat juga sebuah anggapan bahwa Ramadhan diambil dari kata ramida yang artinya kering mulutnya karena berpuasa akibat menahan dahaga dan lapar.
Banyak sekali alasan untuk menyambut datangnya Ramadhan dengan penuh suka cita. Seperti dalam sebuah dalil yang memerintahkan untuk bergembira dalam menyambut Ramadhan. Sebagaimana dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,
Maka dari itulah lahirlah sebuah tradisi tarhib Ramadhan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita dan harapan besar.
Tradisi Tarhib Ramadhan di Negara-Negara Islam
Dikutip dari buku Jamuan Ramadhan karya Fadlan Fatazka (2007), tradisi tarhib Ramadhan yang dilakukan berbagai negara Islam yakni:
ADVERTISEMENT
1. Tradisi tarhib Ramadhan di Indonesia
Menjelang puasa Ramadhan, sebagian Muslim di Indonesia punya tradisi membersihkan diri yang disebut padusan. Istilah padusan diambil dari bahasa Jawa yang artinya mandi dengan tujuan untuk mensucikan diri dalam menyambut bulan suci Ramdhan.
2. Tradisi tarhib Ramadhan di Uni Emirat Arab (UEA)
Tradisi tarhib Ramadhan di UEA ini disebut juga Haq al Laila. Tradisi ini dilakukan setiap 15 Syaban atau setengah bulan sebelum datangnya bulan suci Ramadhan.
Tradisi tersebut biasanya dilakukan oleh anak-anak yang berjalan mengeliling lingkungan rumah dengan pakaian berwarna terang. Oleh sebab itu, Haq al Laila sering dikatakan sebagai tradisi trick or treat di negara barat.
3. Tradisi tarhib Ramadhan di Mesir
ADVERTISEMENT
Setiap tahun, warga Mesir menyambut Ramadhan dengan lentera warna-warni berbagai corak. Lentera warna-warni menjadi simbol persatuan dan rasa senang memasuki bulan suci Ramadhan. Ada berbagai versi di balik tradisi ini, namun yang paling terkenal ada kaitannya masa Kekhalifahan Fatimiyah.
Warga Mesir dikisahkan menyambut kedatangan kalifah Al-Muʿizz li-Dīn di Kairo pada awal Ramadhan. Saat itu jalanan Mesir gelap, sehingga masyarakat diminta menyalakan lentera untuk menerangi jalan.
Dengan berjalannya waktu, lentera menjadi pertanda awal Ramadhan yang dibawa anak-anak sambil meminta permen atau makanan kecil.
4. Tradisi tarhib Ramadhan di Lebanon
Di Lebanon ada sebuah tradisi menyambut Ramadhan yang unik, yakni menembakkan meriam yang suaranya dapat terdengar seantero negeri. Tradisi ini bermula sekitar 200 tahun lalu. Tepatnya pada masa penguasa Ottoman, Khosh Qaddam sedang mencoba meriam barunya di sore hari menjelang Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Dengan suara yang menggelegar terdengar di seluruh negeri membuat masyarakat berasumsi bahwa hal itu penanda datangnya Ramadhan. Sejak saat itu, setiap bulan Ramadhan tiba, meriam ditembakkan sebagai penanda waktu berbuka.
5. Tradisi tarhib Ramadhan di India
Di India, ada tradisi Seheriwala yang mirip dengan tradisi membangunkan sahur di Indonesia. Dalam tradisi Seheriwala, orang-orang di India akan berjalan pada waktu dini hari sekitar pukul 2:30 dengan membawa rotan di tangan mereka. Rotan ini nantinya digunakan untuk mengetuk pintu rumah warga pemeluk agama Islam sebagai bentuk datangnya bulan Ramadan dan pengingat waktu sahur.
Nah itulah arti tarhib Ramadhan sebagai tradisi menyambut datanya bulan suci Ramadhan yang dilakukan di beragai negara. Meskipun banyak sekali tradisi yang dilakukan, namun tujuannya sama, yakni menyambut datangya Ramadhan dengan penuh suka cita. (MZM)
ADVERTISEMENT