Mengenal Daerah yang Terkenal dengan Ukiran atau Pahatannya di Tanah Air

Ilustrasi Kayu. Sumber: Pexels.com/Pixabay

Apa nama daerah yang terkenal dengan ukiran atau pahatannya di Tanah Air? Daerah yang terkenal dengan ukiran atau pahatannya yaitu daerah Jepara. Di mana lokasinya? Berikut ulasan selengkapnya untuk kamu.

Mengenal Daerah yang Terkenal dengan Ukiran atau Pahatannya

Daerah yang terkenal dengan ukiran dan pahatannya adalah Jepara, yakni salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Daerah ini merupakan tempat kelahiran pahlawan Indonesia yang memperjuangkan hak-hak kaumnya sebagai perempuan, yakni Raden Ajeng Kartini.

Daerah yang menjadi tempat lahirnya pahlawan perempuan Indonesia ini, sangat terkenal dengan ukiran atau pahatannya. Produk mebel dari Jepara memang sangat indah dan khas. Namun, Martono (2019: 199) dalam buku Kriya Kayu Tradisional menjelaskan bahwa ukiran seperti Jepara sudah kehilangan kemurnian etnisnya akibat terlalu berakibat pada pasar lokal maupun global.

Meskipun begitu, kualitas mebel Jepara tetap menjadi salah satu mebel terbaik. Bila sedang jalan-jalan atau berwisata ke Jepara, kamu juga masih bisa menemukan mebel-mebel yang memiliki ukiran khas Jepara. Hmmm, jadi penasaran sebenarnya sejak kapan Jepara menjadi daerah yang terkenal dengan ukiran atau pahatannya?

Ilustrasi Daerah yang Terkenal dengan Ukiran atau Pahatannya. Sumber: Pexels.com/Ono Kosuki

Jepara, Daerah yang Terkenal dengan Ukirannya

Tahukah kamu apa bukti dari Jepara adalah daerah yang terkenal dengan ukirannya? Salah satu bukti terkenalnya ukiran Jepara adalah berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jepara tahun 2010, daerah ini diperkirakan menyumbang 10% dari total ekspor mebel Indonesia. Hebat, ya!

Ternyata, harumnya ukiran Jepara ini berasal dari kerja keras masyarakat di masa lampau, lho! Irawati dan Purnomo (2012: 3) dalam Pelangi di Tanah Kartini: Kisah Aktor Mebel Jepara Bertahan dan Melangkah ke Depan menjelaskan bahwa keterampilan membuat mebel telah dimiliki oleh orang Jepara sejak berabad-abad lalu.

Orang Jepara telah memiliki keterampilan itu sejak zaman Ratu Shima pada abad VII, Ratu Kalinyamat pada abad XVI, dan Raden Ajeng Kartini pada abad XIX. Leluhur mereka mewariskan keterampilan itu secara turun-temurun dalam suatu sistem pewarisan keterampilan.

Kalau begitu tak heran, ya bila ukiran Jepara masih sangat terkenal dan produktif hingga masa kini? Semoga keterampilan ini terus lestari hingga masa mendatang agar Jepara semakin jaya dan Indonesia semakin terkenal dengan kualitas produk lokalnya. (AA)